PDIP Gresik Siap Perjuangkan Peningkatan Kesejahteraan Guru Honorer Non-K2
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud
Sabtu, 20 Mei 2017 11:25 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Nasib tragis yang dialami 1.600 guru honorer non-k 2 (kategori 2) di Kabupaten Gresik mendapat perhatian dari PDIP Gresik. Mereka mendesak pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kabupaten agar memiliki kepedulian terhadap para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
“DPC PDIP sendiri melalui wakil-wakilnya di parlemen baik kabupaten, propvnsi hingga pusat terus memperjuangkan nasib 1.600 guru honorer non k2 di Gresik,” kata Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Gresik Mujid Riduan kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (20/5).
BACA JUGA:
Terkait Tunggakan Pencairan Bosda 2023, Ketua DPRD Gresik: Insyaallah Awal Maret
Wabup Gresik Gencar Berikan Pembinaan Tenaga Kependidikan
Persiapan Rekrutmen PPPK Guru 2022, Pemkab Gresik Gelar Rakor dengan Kejaksaan
TPP Dipotong 60 Persen, Puluhan Pamong Mengadu ke Wabup Gresik
Menurut Mujid, pemberian honor (gaji) guru honorer k2 Rp 250.000 per bulan jauh dari rasa kepatutan. Sebab, uang itu tidak sebanding dengan jerih payah mereka mengajar setiap hari saat jam sekolah selama sebulan. Padahal jam mengajar mereka sama dengan guru PNS lain yang gajinya rata-rata di atas UMK (Upah Minimum) Kabupaten Gresik sebesar Rp 3.290.000 per bulan. Bahkan, banyak ditemukan jam mengajar guru honorer non K2 itu lebih banyak dibanding guru PNS.
"Kita minta agar Pemkab Gresik serius memperjuangkan hak-hak guru honorer non K2 tersebut. Sehingga, mereka mendapatkan hak yang layak," pintanya.
Para politisi PDIP, lanjut Mujid, baik yang duduk di DPRD kabupaten/kota, provinsi hingga pusat saat ini terus memperjuangkan nasib guru honorer non K2 tersebut. Sebagai bukti, pada Minggu (14/5/2017), di Gedung Juang 45 Surabaya, anggota DPR RI asal FPDIP Rieke Diah Pitaloka bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengumpulkan sekitar 3.000 perwakilan guru honorer non K2.
Simak berita selengkapnya ...