Fraksi PDIP DPRD Jatim Tolak Penerapan Full Day School
Wartawan: M Didi Rosadi
Rabu, 14 Juni 2017 18:44 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rencana penerapan sistem full day school (FDS) kepada para siswa oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mendapat penolakan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur. Alasannya, full day school dapat menghapus kultur masyarakat, terutama di perdesaan.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim, Sri Untari Bisowarno mengatakan, meskipun hanya belajar selama 5 hari, kebijakan sistem belajar full day dinilai tidak efektif bagi para siswa, terutama yang ada di perdesaan. Mengingat, kebijakan tersebut secara perlahan-lahan dapat menghapus kultur dan interaksi si anak kepada lingkungan sekitarnya.
BACA JUGA:
Tafsir Al-Isra 7: Sarjana Itu Menyobek Ijazahnya Sendiri
Komisi E Dorong Penguatan Peran Madrasah Diniyah
Warga NU di Tuban Tolak FDS Lewat Baliho
Tolak FDS, Mahasiswa PMII Luruk Pemkot Mojokerto
Untari mengaku selama ini siswa yang hidup di perdesaan, setelah pulang sekolah membantu orang tuanya. Seperti memandikan sapi, bercocok tanam, dan mencari buah-buahan. Para siswa terbiasa berinteraksi dengan lingkungannya yang sudah menjadi budaya turun-temurun.
“Setelah aktivitas di sekolah, anak-anak mengaji di masjid atau mushola sekitar lingkungan. Sebagian lainnya, bahkan lanjut belajar di madrasah. Itu tradisi turun-temurun di Jatim," terang Untari, Rabu (14/6).
Simak berita selengkapnya ...