Demo Penolakan Proyek SPAM Umbulan di DPRD Pasuruan Berlangsung Ricuh
Wartawan: Aan Wijayanto
Senin, 10 Juli 2017 15:33 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Demo yang digelar oleh ratusan elemen masyarakat yang tergabung dalam Seratu (Serikat Rakyat Tolak Umbulan) dalam rangka menyuarakan penolakan proyek SPAM Umbulan di gedung DPRD Kkabupaten Pasuruan berlangsung ricuh.
Pantauan di lokasi, kericuhan dipicu lantaran tidak ada anggota dewan yang menemui mereka. Hal ini membuat massa emosi hingga mereka nekat menerobos pengamanan yang dilakukan oleh pasukan Satpol PP. Massa dan petugas sempat telibat aksi saling dorong. Sambil membawa replika tikus, massa terus berusaha merangsek ke gedung dewan. Tak pelak, suasana menjadi kian ricuh.
BACA JUGA:
Dapat Pendanaan Rp474 Miliar, ini Program Perumda Giri Tirta Gresik di Tahun 2022-2023
Proyek Peremajaan Pipanisasi, Bupati Gus Yani Minta PDAM Giri Tirta Gandeng Pihak Ketiga
Pemprov Jatim Target Distribusi Air SPAM Umbulan Mulai Beroperasi Desember 2019
Tahun 2019, SPAM Offtake Winongan Tambah Kapasitas hingga 40 Ribu SR
Beruntung, suasana bisa dikuasai setelah massa dijanjikan akan ditemui wakil rakyat tersebut.
Menurut Lujeng Sudarto, S.sos. selaku koordinator lapangan (Korlap), pihaknya akan memaksa masuk apapun resikonya jika memang anggota dewan tidak mau menemui massa. "Saya minta agar langkah kami jangan dihalang-halang. Kita minta agar anggota (dewan, red) menemui kami..." teriaknya di depan ratusan massa, Senin (10/7)
Akhirnya, Ketua DPRD kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan datang menemui massa. Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Dion itu menjelaskan bahwa proyek Umbulan bukan wewenang pamerintahan Kabupaten Pasuruan, melainkan sudah jadi kewenangan Provinsi dan Pusat.
Bahkan ia bersedia berangkat apabila diajak massa demo ke pusat untuk menentang proyek tersebut. "Apa sekarang kita berangkat?" tantang Dion.
Hingga berita ini ditulis, dialog masih berlangsung antara massa dengan Ketua DPRD. (awi/par/rev)