Pasca Meninggalnya Balita di Kademangan, Dinkes Blitar: Imunisasi MR Aman dan Sesuai Prosedur
Wartawan: Akina Nur Al Ana
Jumat, 25 Agustus 2017 15:15 WIB
BERITA TERKAIT:
- imunisasi-mr" style="background-color: initial;">Dinkes Blitar Bantah Balita yang Meninggal Dampak dari Imunisasi MR
- imunisasi-mr" style="background-color: initial;">Orang Tua di Blitar Tolak Anaknya Diimunisasi MR
Meski demikian, Krisna juga memberi catatan jika anak atau balita yang akan diberi vaksin harus benar-benar dalam keadaan sehat, tidak sedang mengalami batuk, pilek, atau demam. Sebelum melakukan suntikan imunisasi, tim tenaga medis yang ada di lapangan juga akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum memberikan suntikan imunisasi MR.
"Sehingga bukan asal suntik saja, melainkan mempertimbangkan kondisi kesehatan anak," jelasnya.
Hampir serupa dinyatakan Kepala Desa Darungan, Shokib Adiputra. Berdasarkan keterangannya, pemberian imunisasi MR kepada Dimas dinyatakan sudah sesuai prosedur. "Secara teknis imunisasi di Desa Darungan mulai awal sampai akhir, tidak ada kendala dan tidak ada kesalahan. Petugas posyandu dan petugas imunisasi juga sudah melayani dengan maksimal," klaimnya.
"Bahkan ketika akan diimunisasi bidan desa mengatakan jika kondisi Dimas dalam keadaan sehat dan siap diimunisasi," ungkap Shokib kepada wartawan di kantor Desa Darungan.
Diberitakan sebelumnya, Arya Dimas bocah empat tahun meninggal pasca diimunisasi MR pada 15 Agustus lalu. Dinkes membantah bahwa meninggalnya Arya Dimas merupakan dampak dari imunisasi MR. Berdasarkan keterangan Dinkes, Arya Dimas masih bisa bersekolah dan melakukan kegiatan seperti biasanya usai diimunisasi. Baru pada 17 Agustus atau dua hari setelahnya, Dimas mengalami, muntah, diare, serta kejang. Ia sempat dirawat di rumah sakit Aminah Kota Blitar, namun nyawa Dimas tidak tertolong. (blt1/tri/rev)