Kandidat Berlatar TNI/Polri Berpeluang Isi Posisi Cawagub Jatim | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kandidat Berlatar TNI/Polri Berpeluang Isi Posisi Cawagub Jatim

Wartawan: M Didi Rosadi
Jumat, 08 September 2017 01:02 WIB

Surokim Abdussalam, Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Alumni Pondok Pesantren Darul Ulum, Langitan, Tuban ini mengungkapkan, masyarakat Indonesia pada umumnya, termasuk Jawa Timur, masih mengidolakan pemimpin berlatar TNI/Polri yang dipersepsikan sebagai sosok yang tegas dan gagah. Fakta itu bisa ditemukan dengan mudah di daerah rural seperti pedesaan ataupun pesisir yang kondisi masyarakatnya bersifat paternalistik.

Selain itu, masyarakat di rural area masih merindukan dan mengidolakan sosok TNI/Polri karena pengaruh alam bawah sadar mereka yang selama 32 tahun dipimpin oleh figur berlatar militer. Sebagaimana diketahui, di era orde baru dari hampir seluruh kepala daerah mulai Bupati/Wali Kota, Gubernur hingga Presiden adalah figur yang berasal dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Bahkan di parlemen juga ada Fraksi ABRI yang anggotanya merupakan anggota TNI/Polri aktif.

“Dominasi TNI/Polri di masa orde baru membuat alam bawah sadar masyarakat di area rural masih mengidolakan sosok berlatar militeristik. Apalagi kalau calon itu gagah, maka akan menjadi pilihan masyarakat,” tandas Surokim.

Untuk diketahui, saat ini ada dua kandidat berlatar TNI/Polri yang sudah resmi mendaftar di partai politik. Mereka adalah Mayjen TNI (pur) Istu Hari Subagio yang merupakan mantan Pangdam I Bukit Barisan dan Kombes Pol Syafiin, mantan Kepala Biro Umum Sekretariat Militer Kepresidenan (Sekmilpres). Sedangkan di Pilgub Jatim 2008, ada Brigjen TNI (pur) Mujiyono, mantan Kasdam V Brawijaya yang mendampingi Khofifah Indar Parawansa. Pada Pilgub 2013, Khofifah didampingi oleh Irjen Pol (pur) Herman Surjadi Sumawiredja, mantan Kapolda Jatim.

Saat ini ada dua figur mantan jenderal yang sama-sama pernah memimpin Polda Jatim yang terjun ke dunia politik. Keduanya sama-sama memimpin partai politik tingkat provinsi. Irjen Pol (pur) Hadiatmoko memipin Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), sedangan Irjen Pol (pur) Anton Setiadji memimpin Partai Berkarya Jawa Timur. Namun menurut Surokim, peluang dua mantan jenderal ini mengisi kursi waki gubernur sangat kecil.

“Kedua mantan Kapolda Jatim tersebut saat ini memimpin partai, peluangnya justru kecil dipilih sebagai kandidat Cawagub. Karena partai-partai menengah dan besar cenderung akan menyodorkan kader mereka sendiri,” pungkas akademisi berlatar NU ini. (mdr/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video