Sejumlah Proyek di Gresik Realisasinya Tak Maksimal, Rekanan Salahkan ULP
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Kamis, 07 Desember 2017 13:04 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Proyek-proyek besar hasil lelang yang ditangani Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa di Pemkab Gresik disorot sejumlah rekanan. Pasalnya sejumlah proyek tersebut di antaranya realisasinya tak maksimal, bahkan ada yang 'mangkrak'.
Menurut salah satu rekanan, gagalnya sejumlah proyek tersebut karena lelang yang digelar ULP terkesan asal-asalan. "ULP asal tunjuk rekanan tanpa melihat rekam jejaknya," tudingnya sembari meminta agar identitasnya tak dipublikasikan.
BACA JUGA:
Gelar Sosialisasi Perda 14/2020, DPUTR Gresik: Masih Ada Pelaku Jasa Konstruksi Tak Paham Aturan
PT Piramid Pemenang Lelang Underpass Gresik Tahap II, Sedot APBD Rp 4,9 M
DPU Gresik Lelang Proyek Perbaikan 12 Ruas Jalan
Baru 51 Proyek Masuk ULP, Komisi III DPRD Gresik Warning Pemkab
"Dalam menentukan pemenang lelang, ULP hanya berpedoman pada portofolio yang diupload saja. Sangat jarang sekali ULP cek and ricek faktual ke lokasi calon rekanan. Sehingga, ULP tidak tahu apakah rekanan yang dimenangkan itu punya kantor, punya pegawai profesional, maupun finansial cukup," ungkapnya.
Fakta ini, tambah sumber tersebut, membuat sejumlah pengguna jasa di lingkup Pemkab Gresik banyak yang kecewa. "Makanya saat ini rekanan yang benar-benar rekanan malas ikut lelang di ULP Gresik. Karena akhir-akhir ini pemenang lelang bukan rekanan professional," pungkasnya.
Dia kemudian mencontohkan proyek pengadaan meubeler di lingkup Dinas Pendidikan (Dispendik) pada tahun 2016. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT. Aqsha Teguh Pratama dengan harga Rp 6,07 miliar dari pagu awal Rp 9,7 miliar.