PKL dan Penyedia Jasa Mainan Stadion Lumajang Meradang
Editor: Nur Faishal
Wartawan: Imron
Selasa, 12 Agustus 2014 22:27 WIB
LUMAJANG (bangsaonline) - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) mainan anak-anak yang biasa mangkal di kawasan Stadion Semeru Lumajang meradang. Area biasa mereka memasang lapak ditutup total oleh Dinas Pemuda dan Olahraga daerah setempat.
Para PKL meradang karena penutupan pintu halaman stadion itu tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu. Tak ayal, para PKL dan penyedia jasa penyewaan mainanan anak-anak yang biasa mencari untung di kawasan tersebut gigit jari. Padahal, mereka membayar retribusi setiap buka lapak.
BACA JUGA:
Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru
Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
Santuni Korban Longsor Lumajang, Pj. Gubernur Jatim Pastikan Pencarian Korban Terus Dilakukan
Satu Korban Tanah Longsor Tambang Pasir Lumajang Ditemukan, BPBD Hentikan Pencarian Sementara
Safi, salah satu pemilik jasa penyewaan mainanan anak-anak, menyesalkan tindakan Dispora tersebut. Ia mengatakan, seharusnya Dispora sebelum menutup pintu halaman stadion melakukan sosialisasi dan pendekatan serta melayangkan pemberitahuan, agar semua PKL yang berada dihalaman stadion bisa memahami.
" Kami menyadari kalau rejeki kami menumpang di halaman stadion ini, namun tidak seperti ini caranya pemerintah mematikan rejeki kami," ungkap Safi, Selasa (12/8).