Gawat! Vaksin Ebola Paling Cepat Tahun 2015
Editor: rosihan c anwar
Kamis, 14 Agustus 2014 06:53 WIB
Tapi Presiden AS Barack Obama mengatakan Rabu (06/08), negara-negara yang terkena wabah Ebola sebaiknya memfokuskan diri pada langkah-langkah yang sudah terbukti berhasil selama ini, dan tidak mencoba obat yang masih dalam tahap eksperimental.
Namun demikian, "Saya akan terus mencari informasi tentang apa yang sudah kami ketahui berkaitan dengan kelanjutan percobaan obat ini," ditambahkan Obama.
Para pakar mengatakan, perluasan penggunaan ZMapp bukan masalah kecil. Mereka juga menolak tuduhan tidak adil dalam menggunakan obat kepada dua warga AS yang berkulit putih. "Jika menghadapi jumlah sebesar ini, memang tekanan untuk menyebarluaskan obat rasanya tidak tertahankan. Tapi orang harus ingat, dari penggunaan obat yang masih dalam tahap eksperimental, kerugian bisa ada," demikian ditekankan G. Kevin Donovan, direktur pusat studi bioetik pada Universitas Georgetown.
Ia menambahkan, Brantly dan Writebol adalah calon baik untuk mencoba obat berisiko ini, karena mereka keduanya berpengalaman secara medis. Pengetahuan mereka membantu untuk mengerti besarnya risiko.
WHO Keluarkan Rekomendasi
Panel pakar kesehatan WHO menyatakan pemberian obat eksperimental kepada pasien yang terinfeksi virus Ebola sebagai etis. Jumlah korban tewas karena virus tersebut telah lebih dari 1000 orang.
Dalam pernyataannya, badan kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa panel mencapai konsensus dan menyimpulkan penawaran intervensi yang belum terbukti sebagai obat atau pencegahan adalah hal yang etis.
Saat ini belum ada obat atau vaksin bagi Ebola, dan WHO telah menyatakan wabah ini sebagai kondisi darurat kesehatan publik global.
Picu Perdebatan
Tapi penggunaan obat eksperimental ZMapp pada dua warga AS dan seorang pendeta Spanyol yang terinfeski virus tersebut saat bekerja di Afrika telah memulai perdebatan masalah etis.
Obat yang tersedia dalam jumlah sedikit ini dilaporkan menunjukkan hasil menjanjikan pada dua warga AS. Sementara, Selasa (12/08), rumah sakit Spanyol yang merawat pendeta mengatakan pasiennya telah meninggal.
Organisasi Dokter Lintas Batas mengatakan krisis mencengkeram Guinea, Liberia dan Sierra Leone hanya akan bertambah buruk dan memperingatkan tidak ada strategi menyeluruh untuk menangani wabah Ebola terburuk di dunia selama ini.
Perusahaan AS Mapp Biopharmaceutical yang memproduksi obat tersebut mengatakan telah mengirimkan semua suplai yang tersedia ke barat Afrika.
Data harus Dibagi
Pakar kesehatan dari seluruh dunia turut menghadiri acara diskusi yang digelar WHO Senin (11/08) untuk merancang haluan penggunaan obat yang belum diotorisasi pada kasus darurat seperti Ebola. Selain kriteria etis, panel juga menekankan pentingnya "obligasi moral untuk mengumpulkan dan membagi semua data."
Menurut data terbaru dari WHO, penyakit Ebola menginfeksi 1848 orang dan menyebabkan 1013 kematian sejak awal tahun ini. Badan kesehatan dunia ini juga mengatakan, wabah kali ini adalah yang terburuk sejak Ebola pertama kali ditemukan empat abad lalu.
Wabah mematikan ini baru ditemukan di Guinea, Liberia, Sierra Leone dan Nigeria. Semua negara di barat Afrika yang sistem kesehatannya sangat buruk.
sumber : dw.de