DK ICMI Pusat: Politisasi Agama Tidak Dibenarkan dalam Islam | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

DK ICMI Pusat: Politisasi Agama Tidak Dibenarkan dalam Islam

Wartawan: Rony Suhartomo
Minggu, 04 Maret 2018 20:59 WIB

Tampil sebagai pembicara, diantaranya, Dewan kehormatan ICMI Pusat Fuad Amsyari, serta Guru Besar Sosiologi UIN Sunan Ampel Surabaya Masdar Hilmy, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono, SIK MSi.

Dalam Islam, jelas Fuad Amsyari, antara agama dan politik terdapat sebuah perbedaan pendapat dalam memahami sumbernya, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah.

Lepas dari pro dan kontra antara yang sepakat dan tidak, lanjut dia, yang jelas Islam tidak bisa lepas dari sebuah tatanan kehidupan bernegara.

“Tugas kita sebagai umat islam mengidentifikasi apakah di dalam Islam ada politiknya apa tidak. Menurut saya, justru melalui proses politiklah rosul menjadi kepala Negara Madinah hal ini sudah menjelaskan kalau memang memberikan ajaran politik,” tambahnya.

Ditandaskan, bagi agama Islam tidak ada batas antara agama dan politik karena politik adalah bagian integratif dari ajaran agama islam.

Namun, yang terlarang dalam agama Islam adalah politisasi agama dalam makna memanfaatkan simbol agama dalam berpolitik, padahal tujuan dan aktivitas berpolitiknya tidak terkait sama sekali dengan tuntunan politik agama.

Seminar Nasional “Mencari Kesepakatan tetang Makna Politisasi Agama” yang digelar di Pesantren , Jombang, dihadiri Pengasuh Pesantren Teubireng KH. Salahudin Wahid (Gus Solah). 

Tampil sebagai pembicara, diantaranya, Dewan kehormatan ICMI Pusat Fuad Amsyari, serta Guru Besar Sosiologi UIN Sunan Ampel Surabaya Masdar Hilmy, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono, SIK MSi. (ony/ian)

 

 Tag:   Tebuireng

Berita Terkait

Bangsaonline Video