Begini Kesepakatan antara Bentor, Ojek, dan Ojek Online Usai Pertemuan di Polres Ngawi
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Zainal Abidin
Kamis, 05 April 2018 00:35 WIB
NGAWI, BANGSAONLINE.com - Jasa ojek online sudah mulai merambah wilayah Ngawi mulai awal 2018 ini. Seperti di daerah lainnya, beroperasinya ojek online di wilayah Ngawi juga menimbulkan pro-kontra maupun gesekan antara pengemudi ojek konvensional dan pengemudi becak motor (bentor).
Beberapa waktu lalu, sempat terjadi insiden, di mana ojek online ditabrak oleh sopir bentor disebabkan rebutan penumpang. Menyikapi hal ini, Kapolres Ngawi AKBP MB Pranatal Hutajulu bersama Dinas Perhubungan Pemkab Ngawi mengajak perwakilan komunitas ojek konvensional dan pengemudi bentor serta perwakilan dari jasa angkutan online untuk dialog.
BACA JUGA:
Polres Ngawi Amankan Dua Pengguna Narkoba di Street Food Imam Bonjol
Jelang Musim Kemarau, Satgas TMMD Ngawi Persiapkan Tandon Air Bersih
Selain Bangun Desa, Program TMMD Ke-121 di Ngawi Juga Lakukan Cek Kesehatan kepada Masyarakat
Satlantas Polres Ngawi Ungkap Kasus Tabrak Lari
Pertemuan yang dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Ngawi. "Sengaja acara FGD kita gelar agar ke depannya tidak ada permasalahan yang timbul akibat adanya angkutan online yang telah merambah wilayah Ngawi dan tidak terjadi seperti daerah lain," jelas Kapolres Ngawi di depan awak media Rabu (04/04).
Pantauan Bangsaonline.com. pertemuan ini dihadiri 4 komunitas ojek konvensional, 1 komunitas bentor, dan perwakilan dari jasa angkutan online. Pertemuan tersebut sempat diwarnai perdebatan antar perwakilan ojek konvensional dan bentor serta ojek online. Pengemudi bentor dan ojek konvesional meminta agar pengambilan penumpang oleh ojek online dibatasi.
Simak berita selengkapnya ...