Menguak Kampung Arak di Sidolaju Ngawi
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Zainal Abidin
Senin, 07 Mei 2018 03:44 WIB
NGAWI, BANGSAONLINE.com - Di Kabupaten Ngawi ada dua kampung yang dikenal sebagai wilayah pemroduksi minuman keras tradisional yang disebut arak jowo (arjo). Yaitu, Desa Sidolaju Kecamatan Widodaren dan Desa Kerek Kecamatan Ngawi.
Desa Sidolaju berjarak sekitar 17 km dari Kota Ngawi ke arah barat (Solo). Apabila anda masuk dari jalan Raya Ngawi-Solo, masuk ke arah utara sekitar 5 Km dan menyeberangi sungai Bengawan Solo. BANGSAONLINE.com mendatangi desa tersebut untuk menggali informasi terkait tempat produsen miras jenis arak (arjo), Minggu (06/05/2018).
BACA JUGA:
Bawa 2 Botol Miras Jenis Arjo, Pria di Ngawi Ditangkap Polisi
Kedapatan Bawa Miras, Warga Desa Karanganyar Ngawi Diamankan Polisi
Razia Jelang Nataru, Polres Ngawi Amankan Puluhan Botol Miras
Bongkar Produsen Arak Jowo Jelang Nataru, Polres Ngawi Amankan Dua Wanita Paruh Baya
Didampingi oleh Kasidi selaku Kepala Dusun (kasun) setempat, BANGSAONLINE.com diajak ke tempat warga yang memproduksi miras tradisional. Ada 7 rumah di dusun tersebut yang memproduksi arak. Namun, tempat tersebut sudah hampir 3 pekan ini berhenti memproduksi arak lantaran baru saja digerebek polisi beberapa waktu lalu.
Menurut Kasidi, hingga kini warga yang sebelumnya memproduksi arak masih trauma dengan kedatangan orang baru pasca kampung tersebut digerebek petugas gabungan.
Desa Sidolaju dikenal sebagai produsen arak yang cukup lama dibandingkan dengan desa Kerek. Profesi sebagai pembuat arak di desa tersebut telah dilakukan secara turun temurun.
"Saya dulu belajar dari orang tua dan orang tua juga dapatnya dari mbah (nenek). Saya hanya meneruskan saja," jelas Suryani (43) salah satu pembuat arak pada BANGSAONLINE.com.