Mata Batin Gus Dur Tahu Mahfud MD Berdarah NU, Berjiwa NU, dan Beramaliyah NU | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Mata Batin Gus Dur Tahu Mahfud MD Berdarah NU, Berjiwa NU, dan Beramaliyah NU

Editor: Tim
Wartawan: Tim
Senin, 09 Juli 2018 19:00 WIB

Firman Syah Ali (kanan), KH Said Aqil Siraj (tengah), dan Mahfud MD (kiri). Foto: istimewa

Meski demikian Firman mengucapkan terima kasih kepada Kiai Abdul Muid Shohib atas pernyataannya di media. ”Dalam alam demokrasi semua orang boleh menyatakan apa saja, tapi sebagai seorang ulama hendaknya tidak suka menyebar berita hoax, tidak usah menyampaikan sesuatu tanpa data yang valid,” kata Firman mengingatkan.

Firman Syah Ali berharap agar para ulama memiliki sikap terhormat dalam berpolitik, agar publik bisa melihat perbedaan ulama dengan bukan ulama. Tapi Firman mengaku tetap menyampaikan salam hormat dan takzim kepada kepada KH Abdul Muid Shohib jika benar sebagai Ketua PKB Kota Kediri.

Firman Syah Ali yang saat ini menjabat sebagai Bendahara Umum PW IKA PMII Jatim ini menerangkan bahwa Mahfud MD sudah NU sejak dalam kandungan ibunya. ”Karena ayahanda Pak Mahfud yang bernama H Mahmoddin merupakan kader fanatik NU. Saking fanatiknya terhadap NU, H Mahmoddin sampai ditangkap dan dipenjara di Koramil karena pada Pemilu pertama Orde Baru tahun 1971. Sebagai PNS dan pimpinan wilayah dia terang-terangan mendukung Partai NU di kawedanan Waru Pamekasan sehingga Golkar kalah,” katanya.

Aktivis IPNU, GP Ansor dan ISNU ini juga menyampaikan bahwa waktu kecil Mahfud MD mondok di pesantren yang beramaliyah NU. ”Pak Mahfud MD termasuk siswa yang berprestasi sehingga selalu jadi bintang pelajar hingga akhirnya mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi ke Jogya,” katanya.

Di kota itulah Mahfud MD bertemu dan bergaul dengan banyak tokoh Muhammadiyah dan HMI, apalagi di kampus UII waktu itu yang ada hanya HMI. Maka tumbuhlah Mahfud MD bersama guru-gurunya yang HMI dan Muhamadiyah.

”Namun Gus Dur dengan mata batinnya yang luar biasa tahu bahwa Mahfud MD berdarah NU, berjiwa NU dan bermaliyah NU, sehingga Gus Dur mengembalikan Mahfud MD ke habitat aslinya yaitu NU dan sebuah partai yang waktu itu masih menjadi rumah besar politik NU,” katanya. (*)

Sumber: Tim

 

sumber : Tim

Berita Terkait

Bangsaonline Video