Dinas Pertanian Pacitan Nyatakan Tidak Ada Spora Antraks di Desa Gasang
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Yuniardi Sutopo
Senin, 10 September 2018 14:28 WIB
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Pertanian (Distan) Pacitan menegaskan kalau hasil uji laboratorium terhadap sampel tanah dan darah hewan ternak di seputaran kediaman Suradi, warga Desa Gasang, Kecamatan Tulakan, yang diduga suspect antraks, negatif dari spora penyakit tersebut.
Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Distan setempat, Agus Sumarno mengatakan, pihaknya belum mendapatkan hasil secara rinci dari laboratorium Balai Besar Viteriner Jogjakarta.
BACA JUGA:
Bisakah Penyakit Antraks Menular? Simak Faktanya
Antisipasi Wabah Antraks, Pemkab Blitar Terbitkan Surat Edaran
Dinkes Pacitan Pastikan Tujuh Pasien Positif Terinfeksi Ringan Bakteri Antraks
Dinkes Pacitan Pastikan Ada Pasien yang Positif Terjangkit Antraks
"Akan tetapi merunut informasi secara lisan, memang hasilnya negatif. Tidak ditemukan spora antraks sebagaimana hasil sampel tanah di seputaran kandang ternak. Termasuk tanah dilubangi sampah yang menyebabkan kaki Suradi dipenuhi luka, juga negatif dari bakteri antraks," ujarnya saat dikonfirmasi di ruang tunggu Dinas Pertanian Pacitan, Senin (10/9).
Namun begitu, Agus menegaskan kalau saat ini laboratorium keswan di Tuban juga masih melakukan pemeriksaan. "Hasilnya bagaimana masih kita tunggu. Sebab akan kita cocokan dengan hasil dari laboratorium Viteriner di Jogjakarta yang menyatakan negatif," terang dia.
Sementara terkait beberapa warga di Kecamatan Sudimoro yang juga diduga suspect antraks, Agus menegaskan kalau pihaknya masih melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel tanah dan darah hewan ternak. "Kita juga terus melakukan penyuntikan vitamin dan antibiotik ke banyak hewan ternak di beberapa lokasi yang diduga terjadi serangan antraks," imbuhnya.
Selain melakukan pemeriksaan laboratorium atas sampel tanah dan darah hewan ternak, lanjut Agus, Dinas Pertanian juga terus melakukan vaksinasi di wilayah kecamatan barat. Yaitu Pringkuku, Punung dan Donorojo. Sebab di tiga lokasi itu pada tahun 2016 lalu positif ada serangan antraks.
"Dari 15 ribu vaksin, sudah disuntikkan sebanyak 10 ribu dosis. Vaksinasi itu kita laksanakan di 13 desa yang ada di tiga kecamatan. Kita targetkan sampai November nanti semua sudah tuntas," tukasnya. (yun/dur)