Ratusan Guru Honorer di Mojokerto Demo DPRD dan Pemkab, Desak Pemerintah Akomodir GTT
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Senin, 24 September 2018 17:47 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ratusan guru tenaga honorer kategori 2 (K2) menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD dan kantor Pemkab Mojokerto, Senin (24/9). Kedatangan hampir 700-an pengajar tersebut yakni untuk menolak aturan CPNS 2018 karena dianggap tak mengakomodir kepentingan honorer K2. Massa guru juga menuntut gaji yang layak dari pemerintah.
Aksi di depan kantor Pemkab Mojokerto tersebut berlangsung tertib dan mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian. Para guru tersebut berasal dari 18 korcam di Kabupaten Mojokerto.
BACA JUGA:
Disdikbud Kota Mojokerto Gelar Bimtek untuk Puluhan Guru ABK
Hadiri Halal Bihalal Tenaga Pendidik, Gus Barra Komitmen Perjuangkan Kesejahteraan Guru
Guru Madin Mojokerto Raya Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Ning Ita Apresiasi Seluruh Elemen Pendidikan di Kota Mojokerto
Dengan mobil pengeras suara, mereka sudah tampak berada di alun-alun Kota Mojokerto. Mereka menggelar upacara dan long march dari gedung DPRD menuju kantor Pemkab Mojokerto.
Lengkap dengan seragam dinas harian, para guru itu berunjuk rasa dengan media bertuliskan sejumlah tuntutan. Sejumlah perwakilan guru berorasi tanpa henti dengan pengeras suara untuk menyampaikan aspirasinya.
Dalam orasinya, Ahmad Sugiono seorang korlap demo mengkritisi kebijakan pemerintah pusat yang membuka lowongan pengangkatan CPNS dengan ketentuan maksimal usia 35 tahun. “Harusnya rekrutmen ini tidak mengabaikan nasib Honorer K2. K2 tidak masuk dalam daftar yang akan diangkat, apalagi peluang guru honorer K2 juga tertutup untuk mendaftar karena dibatasi usia maksimal 35 tahun. Karena itu, kami menuntut agar usia bagi honorer tidak dibatasi,“ seru Ahmad Sugiono.
Simak berita selengkapnya ...