Vapor Lebih Buruk dari Rokok
Editor: Choirul
Wartawan: --
Jumat, 12 Oktober 2018 20:50 WIB
LONDON, BANGSAONLINE.com – Sebuah penelitian terbaru menyebut bahwa vapor lebih buruk bagi kesehatan daripada merokok konvensional. Yaitu akan merusak paru-paru dengan memicu peradangan.
Padahal, vapor dipromosikan sebagai alat untuk membantu perokok menghentikan kebiasaan merokok. “Namun, pemakaian jangka pendek vapor malah menyebabkan kerusakan lebih banyak,” kata tim Yunani.
BACA JUGA:
Terbantu Kacamata Gratis, Didik Warga Kota Kediri Puas dengan Layanan JKN
Ingin Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit? RSU Kusuma Pamekasan Perkenalkan Metode ILA WELA
Anti Belang, ini Tips Memilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif
Pj Gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan Resmikan Layanan Imunoterapi Kanker di RS Bhayangkara
Dalam percobaan pada tikus, peneliti menemukan zat aditif, termasuk perasa, menyebabkan peradangan paru-paru yang sama atau lebih buruk daripada yang terlihat dalam penggunaan rokok tradisional.
Dr Constaninos Glynos mengatakan, "Efek merugikan yang diamati pada paru-paru pada paparan uap e-cigarette. Tapi perlu penelitian lanjutan."
Mereka mensimulasikan merokok rokok tradisional dengan mengeluarkan uap yang berasal dari bahan kimia cair dalam cartridge isi ulang yang biasanya mengandung propilen glikol, nikotin, dan perasa. Propilena glikol - aditif yang tidak berwarna dan tidak berbau - ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman olahan. Ini juga digunakan sebagai pelarut dalam sejumlah obat-obatan.
sumber : mirror.co.uk, metro.co.uk