Imbas Tertundanya Revitalisasi Pasar Blimbing, 2 Keluarga Pedagang Hidupnya Berantakan
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Iwan Irawan
Kamis, 18 Oktober 2018 18:52 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Tertundanya revitalisasi Pasar Blimbing selama 7 tahun tak kunjung terlaksana, ternyata memberikan cerita tersendiri bagi pedagangnya yang terimbas. Salah satunya yakni Kamat (56), warga Jl. Simp. Candi Panggung, Lowokwaru Kota Malang, seorang pedagang telur dan bahan sembako.
Kamat mengalami dampak luar biasa yang dirasakannya. Ia menelan kerugian materiil dan non materiil, semisal kerugian omzet senilai Rp 20 juta per hari sirna ketika direlokasi ke tempat yang baru. Kerugian lainnya secara psikis (selalu resah), tidak mampu membiayai istrinya berobat ke RS, hingga berujung kematian, karena terkena serangan penyakit stroke.
BACA JUGA:
Tinjau Pasar Pakisaji, Bupati Malang Bagikan Doorprize dan Minyak Goreng
Dewan Minta Pemkab Malang Segera Relokasi Pedagang Pasar Bululawang Pasca Kebakaran
Pedagang Pasar Tumpang Tolak Pembangunan Toilet dan Musala
Gubernur Khofifah dan Forkopimda Jatim Tinjau Format Ganjil Genap Pasar Klojen Malang Kota
Kendati demikian, ia terus berjuang keras menghidupi keluarganya. Dirinya sangat merasakan sekali kondisi saat ini, yakni serba susah. Penghasilannya menurun drastis, bahkan tidak ada pemasukan sama sekali untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
"Buat biayai istri yang sedang sakit saja semasa hidupnya, mesti berupaya keras untuk mendapatkannya," kenang Kamat, sambil menyeka air matanya.
Ia mengaku kehilangan segalanya, baik sang istri, maupun pemasukan sejak dipindah ke tanah kosong di Pandanwangi, Blimbing Malang.
Simak berita selengkapnya ...