Puluhan Wartawan Situbondo Demo Tolak Remisi Nyoman Susrama
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Hadi Prayitno
Jumat, 25 Januari 2019 18:28 WIB
SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Puluhan wartawan dan Advokat di Kabupaten Situbondo menggelar aksi kecaman terhadap Presiden Joko Widodo atas pemberian remisi kepada otak pembunuhan wartawan Radar Bali Jawa Pos Group, Gede Bagus Narendra Prabangsa, Jum'at (25/1).
Aksi dilakukan di taman makam pahlawan sambil bembentangkan sejumlah poster yang bertuliskan, 'Cabut Remisi Bagi Nyoman Susrama', 'Jangan Main-Main Dengan Wartawan', 'Kebebasan Pers Terancam' bahkan ada yang bertuliskan 'Jadi Malas Pilih Jokowi'.
BACA JUGA:
Undangan Sambung Guyub Dianggap Pilih-pilih Wartawan, Humas Polres Kediri Kota Ngaku Lupa
Dua Atlet Catur Anggota SIWO Kediri Siap Ikuti PORWANAS XIV
Dewan Pers Siap Cabut Izin Media Jika Oknum Wartawan Terbukti Lakukan Intimidasi Hingga Pemerasan
Hari Pers Nasional 2024, Pj Bupati Jombang Raih Penghargaan Creative Regional Head dari PWI Jatim
"Aksi solidaritas ini meminta Presiden Jokowi untuk mencabut remisi tersebut. Karena remisi ini menjadi ancaman serius bagi kebebasan pers Indonesia. Karena tidak akan ada demokrasi tanpa kebebasan pers," kata Koordinator aksi, Zaini Zain.
Selain akan mengancam kebasan pers, menurut Zaini, pemberian remisi ini akan menjadi catatan kelam sejarah kebebasan pers di Indonesia. Ketua Rumah Satu ini juga hawatir, suatu saat nanti akan terulang aksi premanisme, bahkan pembunuhan terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalismenya.
"Kalau remisi ini tidak dicabut, tidak menutup kemungkinan aksi premanisme terhadap wartawan terulang kembali, dan ini sangat berbahaya," pekik Zen dalam orasinya.
Untuk itu, pria asal Madura ini, meminta kehadiran Negara untuk menjaga kedaulatan pers di Indonesia. "Salah satu pilar demokrasi adalah pers. Pers memiliki posisi strategis dalam sistem demokrasi di Indonesia. Negara harus hadir menjaga kedaulatan pers. Karena tanpa kemerdekaan pers, sistem demokrasi bangsa ini akan gagal total," pungkasnya.