DPRD Gresik Ungkap Kesalahan Data Angka Kemiskinan
Editor: Rizki Daniarto
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Selasa, 05 Februari 2019 12:43 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik menemukan fakta baru terkait angka kemiskinan di Kota Pudak ini. Mereka mengungkap bahwa angka kemiskinan yang kerap disodorkan baik oleh Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah (Bappelitda) maupun Dinas Sosial (Dinsos) tak akurat.
Sebelumnya, angka kemiskinan di Kabupaten Gresik hingga akhir 2018 dilapokan bertengger di posisi 168 ribu jiwa atau 12,89 persen dari kisaran jumlah penduduk 1,4 jiwa. Menurut Wakil Ketua DPRD Gresik Moh. Syafi' A.M, angka itu tak sesuai dengan data di lapangan. "Saya tak paham, data yang disodorkan itu benar-benar riil di lapangan atau hanya copy paste," ujarnya kepada wartawan, Senin (4/2).
BACA JUGA:
Respons Pimpinan DPRD Gresik soal Belum Cairnya Bosda, BK dan BHP
Empat Pimpinan DPRD Gresik Definitif Resmi Dilantik
Cagak Agung Gresik Jadi Percontohan Desa Berdaya di Jatim
4 Pimpinan DPRD Gresik Bisa Dilantik Bersamaan, Jika SK Mujid Riduan dari Gubernur Turun Minggu ini
Padahal, kata Syafi', selama ini Pemkab dan DPRD telah melakukan berbagai upaya untuk menekan kemiskinan. Ia mengaku telah berupaya mencari data riil angka kemiskinan di Kabupaten Gresik yang terbilang masih tinggi.
"Saya pernah ngobrol-ngobrol dengan relawan program keluarga harapan (PKH) yang setiap hari berkecimpung dalam misi penanganan kemiskinan. Ternyata, versi mereka data kemiskinan yang disodorkan pemerintah angkanya masih 12,89 persen itu salah. Sudah turun banyak, kisaran tinggal sekitar 11 persenan," ungkap caleg PKB dapil V (Balongpanggang dan Benjeng) ini.
Untuk itu, Syafi' meminta kepada pemerintah, terlebih OPD berwenang agar benar-benar turun ke lapangan untuk mencari data riil. "Jangan hanya berdasarkan laporan perangkat desa, atau katanya-katanya. Harus turun dan cek lapangan langsung," pungkasnya.