Tepis Stigma Negatif, Jurnalis Harus Sajikan Berita Berimbang dan Solutif | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tepis Stigma Negatif, Jurnalis Harus Sajikan Berita Berimbang dan Solutif

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Erri Sugianto
Sabtu, 23 Februari 2019 16:52 WIB

Ketua PWI Pamekasan, Abdul Azis.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan Abd Aziz meminta agar semua pengurus dan anggota organisasi profesi wartawan mampu menyalurkan energi positif kepada khalayak melalui pemberitaan di medianya masing-masing.

"PWI harus menjadi penyalur energi positif kepada khalayak dengan membangun optimisme dan mendorong kemajuan dalam banyak hal, dan ini sejalan dengan kode etik jurnalis, yakni niat dan itikad baik harus menjadi pondasi ideologis dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik di lapangan," ujar Aziz, Sabtu (23/2/19).

Ia meminta, agar insan pers mempertahankan kepercayaan publik pada media massa. Sebab, saat ini, masyarakat masih lebih percaya pada informasi media massa dibandingkan media sosial (medsos). Kepercayaan itu harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan, sehingga peran insan pers akan dirasa sangat penting dan berguna.

Stigma yang berkembang di sebagian masyarakat, bahwa jurnalis hanya cenderung mencari kesalahan orang lain, dengan hanya meliput kejadian-kejadian yang bernilai negatif. Untuk itu, ia meminta kepada para jurnalis bisa menepis stigma tersebut, dengan mengarahkan pemberitaan ke hal-hal yang positif demi membangun optimisme publik.

"Tapi, bukan berarti kita harus meninggalkan peran kontrol kita. Peran kontrol harus tetap dilakukan. Berita yang mengkritik tidak dilarang, akan tetapi harus berimbang dan solutif. Berimbang dan solutif ini yang saya sebut bertanggung jawab. Tidak hanya menyajikan berita bernuansa kritik, akan tetapi juga menyampai solusi dalam berita yang kita tulis," harapnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua juga mengingatkan kembali tentang komitmen masyarakat pers untuk mendukung kemajuan ekonomi kerakyatan di era digital, sebagaimana telah menjadi tema Hari Pers Nasional (HPN) 2019 yang digelar di Surabaya pada pada 6 hingga 9 Februari 2019.

Tema HPN 2019 adalah "Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital". Tema ini diangkat, karena telah menjadi komitmen bersama antara masyarakat dengan pemerintah, untuk sama-sama berperan aktif dalam memajukan ekonomi kerakyatan berbasis digital.

Dengan demikian, maka pengurus dan anggota PWI di daerah, perlu mengimplementasi tema HPN 2019 dalam bentuk aksi nyata. "Makanya, Raker saat ini, hendaknya mengacu kepada komitmen masyarakat pers sebagaimana tertuang dalam tema itu HPN 2019 itu," kata Aziz melanjutkan.

Ia menilai pendalaman dan rencana teknis dari tema HPN 2019 tentang "Media dan Ekonomi Digital" penting untuk ditindaklanjuti oleh para pengurus dan anggota , dengan memperhatikan dan menyelaraskan dengan kepentingan masyarakat lokal Pamekasan.

"Konsepsi nilai-nilai keagamaan kita ini kan 'khoirunnas anfauhun linnas' sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi manusia lain," ucap Aziz.

Sehingga, sambung dia, menetapkan program dan rencana aksi yang bermanfaat untuk kepentingan umat dan bangsa hakikatnya adalah tugas kemanusiaan sejati. "Dan PWI harus menjadi pelopor dalam hal ini," imbuh pewarta Perum LKBN Antara tersebut.

"Saya yakin, program yang baik dan memiliki dampak sosial yang baik untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, akan mendapat dukungan dari elemen masyarakat yang memiliki visi yang sama dengan program yang hendak kita gelar nantinya," pungkas Azis. (err/rev)

 

 Tag:   PWI Pamekasan

Berita Terkait

Bangsaonline Video