​ Didemo 5 Hari, Pemimpin Hong Kong Ogah Mundur | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​ Didemo 5 Hari, Pemimpin Hong Kong Ogah Mundur

Jumat, 03 Oktober 2014 11:23 WIB

? Joshua Wong, si kerempeng muda siswa SMA, ikon perjuangan Hong Kong. foto:repro bbc

Pesannya jelas, dia menginginkan masyarakat bebas di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk mencalonkan dan memilih kepala eksekutif . Sederhananya, ia ingin demokrasi.

Dia mengatakan protes damai adalah hal yang ideal, tetapi terkadang diperlukan juga pembangkangan sipil.

Jadi, ia dan mahasiswa lain memblokir pusat , mogok kuliah, dan justru berkumpul di jalanan.

Demonstrasi besaran-besaran asalnya digagas kelompok Occupy Central untuk dilancarkan pekan ini, tapi anggota kelompok yang dipimpin Joshua Wong justru melancarkan unjuk rasa lebih awal.

Jadi, kata Benny Tai, salah satu dari tiga penyelenggara utama gerakan Occupy Central, mereka "bukannya mendorong para pelajar untuk bergabung, justru sebalikna kami didorong oleh para pelajar untuk bergabung."

"Kami tersentuh dan terharu oleh aksi para pelajar."

Dan sekarang, Joshua Wong -pemuda berkacamata berusia 17 tahun itu- oleh partai Komunis yang berkuasa resmi digolongkan sebagai ancaman bagi keamanan.

Joshua bersama dua temannya bersiap mengikuti sebuah upacara

Dia salah satu dari 78 orang yang ditangkap setelah memimpin aksi di kantor-kantor pusat pemerintah, dan ia ditahan selama lebih dari 40 jam tanpa dakwaan.

Tekad Joshua

Pemerintah meminta pengadilan untuk terus menahannya, karena membebaskannya akan mengganggu penyelidikan lebih lanjut, tetapi pengadilan menolak. Menurut pengadilan, penahanannya adalah sah, tetapi menahannya lebih lama merupakan tidakan melanggar hukum.

Joshua Wong dilepaskan, namun polisi mengatakan mereka masih berhak untuk memprosesnya atau menangkapnya lagi.

Kuatir bahwa jaringan seluler dimatikan, Wong melancarkan tindakan pembangkangan lain dengan menyerukan pendukungnya untuk mengunduhaplikasi yang disebut Firechat.

Ditahan 40 jam, polisi terpaksa melepasnya karena upaya memperpanjang penahanannya ditolak pengadilan.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi kendati tanpa akses internet. Dan sejak hari Minggu, sudah diunduh warga lebih dari 100.000 kali.

Meskipun mengalami kelelahan dan memar-memar setelah dilepaskan dari tahanan polisi, Joshua Wong telah bersumpah untuk kembali kepada kawan-kawannya dalam unjuk rasa untuk "bergabung dengan perjuangan."

Dan dia menyampaikan tekad ini kepada para pendukungnya: "Kita harus memperlakukan setiap pertempuran sebagai pertempuran yang mungkin yang terakhir. Hanya dengan begitu kita akan memiliki tekad untuk berjuang melawan."

Seruan Bubar

Pemerintah meminta para pengunjuk rasa prodemokrasi membubarkan diri secara damai di tengah-tengah pertanda meningkatnya ketegangan.

Para pemimpin mahasiswa pengunjuk rasa sudah mengancam akan menduduki gedung-gedung pemerintah jika Ketua Eksekutif, CY Leung, tidak mengundurkan diri Kamis (02/10) tengah malam.

Polisi juga menegaskan tidak akan mentolerir setiap gerakan yang melanggar hukum atas bangunan milik pemerintah.

Kepada para wartawan, juru bicara polisi Steve Hui, menegaskan pendudukan kantor pemerintah akan menimbulkan masalah keselamatan umum.

"Polisi tidak akan berdiri begitu saja dan menyaksikan, kami akan menegakkan hukum," katanya.

Pemerintah juga mengatakan para pegawai negeri akan kembali bekerja Jumat 3 Oktober setelah hari libur nasional walau massa pengunjuk rasa berkumpul di sekitar kantor mereka.

Unjuk rasa terkait dengan hak warga untuk memilih pemimpinnya ini berlangsung damai selama lima hari belakangan.

Pengunjuk rasa menentang Cina yang akan menentukan calon pemilih.

Pemerintah mengatakan pegawai negeri akan mulai bekerja Jumat 3 Oktober.

Mereka menentang rencana pemerintah Cina yang akan menentukan para calon yang ikut serta dalam pemilihan tahun 2017 karena meninginkan demokrasi penuh.

Beijing sudah menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap CY Leung dan Kepolisian Hong Kong.

Koran milik Partai Komunis Cina, Harian Rakyat, memuji kinerja Leung dan mengecam protes sebagai 'kerusuhan'.

 

 Tag:   Hong Kong

Berita Terkait

Bangsaonline Video