Menumpuk Sampai Puluhan Ribu Ton, Petani Garam di Pamekasan Mulai Bingung Jualnya
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Erry Sugianto
Selasa, 12 Maret 2019 20:13 WIB
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan ribu ton garam petani di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur belum terserap oleh PT Garam. Hal tersebut diungkapkan Samsul, salah seorang petani garam. Ia mengatakan, stok garam petani masih menumpuk di gudang karena tidak terserap oleh PT Garam.
"Petani yang ada di Pamekasan ini sudah panen, namun sampai saat ini garamnya masih numpuk di gudang," keluh Samsul, warga Desa Modung, Selasa (12/04/19).
BACA JUGA:
PKS Jatim Siap Kawal Program untuk Sejahterakan Petani Garam dan Cabai
Tuntut Penyelesaian Soal Sewa Lahan, Puluhan Warga Desa Pandan Pamekasan Demo PT Garam
Baddrut Tamam Titip Kesejahteraan Petani Pamekasan kepada PT Garam Persero
Ke Madura, La Nyalla Ditangisi Petambak Garam
Samsul menambahkan, lemahnya serapan oleh PT Garam membuat petani merugi dan bingung harus menjual garamnya. "Kita bingung harus menjual garam ke mana, padahal sudah akan memasuki panen lagi," tuturnya.
Ia juga menyebutkan bahwa harga garam saat ini berkisar Rp 800 - Rp 1.000 per kilogram. Dengan rincian untuk garam K2 dengan harga Rp 800 dan K1 sekitar Rp 1.000.
"Padahal garam saat ini kualitasnya cukup bagus dan memenuhi standart produksi," ujar Samsul sambil menunjukan garamnya yang sampai saat ini belum laku.