11,84 Persen Balita di Kota Madiun Mengalami Stunting
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Hendro Utomo
Kamis, 14 Maret 2019 17:08 WIB
“Imbauan kepada masyarakat, utamanya mulai kehamilan sampai dengan anak usia 2 tahun itu periode emas. Jadi mohon untuk mengikuti saran dari kesehatan dan juga berperilaku hidup bersih dan sehat. Contohnya buang air besar tidak boleh di jamban, karena itu bisa merugikan orang lain. Kemudian juga air itu harus yang bagus lah mutunya. Pengelolaan sampah saja juga mempengaruhi lingkungan,” ungkap Wardani.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun, Rusdiyanto menyatakan, balita yang mengalami stunting tersebar di seluruh kelurahan. Karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan angka stunting, di antaranya melalui program pemberian kecukupan gizi, imunisasi, perbaikan sanitasi, serta meningkatkan program posyandu.
“Seluruh upaya kita lakukan, program kegiatan yang ada di Pemkot Madiun yang selama ini sudah berjalan kita sinergikan, kemudian edukasi kepada masyarakat terus kita galakkan. Sehingga, mereka bisa memahami masalah stunting. Karena ini dampaknya luar biasa, bisa sampai merusak otak,” kata Rusdiyanto.
Rusdiyanto menjelaskan, pemkot akan melakukan evaluasi terhadap sejumlah program kesehatan yang dilakukan petugas Dinkes untuk menangani kasus stunting. Evaluasi akan dilakukan setiap semester untuk mengetahui progres penanganan stunting di Kota Madiun. (hen/rev)