Gara-gara Berikan Reward kepada Caleg Abdul Rochim, PDAM Jember Didemo Mahasiswa
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Indrawan
Senin, 08 April 2019 16:18 WIB
Saat ditanya apakah ada tokoh lain atau lembaga atau perusahaan lain yang juga pernah mendapat reward tersebut, Ady mengakui tidak ada. "Ya tidak ada, standarisasi kami 100 ribu itu, kalau kurang dari itu ya tidak dapat reward. Yang menentukan standarnya juga kami sendiri (PDAM) Jember, bahkan kami SK kan juga," ungkapnya.
"Ada juga agen-agen di toko, camat, dan lembaga lain membeli hazora tapi tidak sebanyak standar kami, ya tidak dapat reward," imbuhnya.
Di sisi lain, melalui siaran pers yang disampaikan, LMND Jember menuding bahwa pemberian reward kepada Abdul Rochim merupakan bentuk nepotisme. Sebab, Abdul Rochim notabene merupakan suami dari Bupati Jember, Faida.
"LMND menyayangkan tindakan arogan dan penyimpangan dalam memanfaatkan fasilitas dan jabatan Bupati Jember terkait fungsi lembaga pemerintah daerah, dan programnya untuk politik praktis, dan sangat tidak etis," dalam siaran pers tertulis LMND.
"Selain itu juga disayangkan, Hazora sebagai perusahaan di bawah PDAM Jember yang tidak bersifat netral dalam masa pemilu," lanjut tulisan tersebut.
Setelah melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor PDAM Jember, sejumlah mahasiswa LMND Jember melanjutkan aksinya di depan Pendapa Wahyawibawagraha untuk menemui Bupati Jember Faida, dan suaminya Abdul Rochim. (yud/rev)