Tafsir Al-Isra’ 36: Larangan Sok Pintar | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Isra’ 36: Larangan Sok Pintar

Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: .
Sabtu, 13 April 2019 11:40 WIB

Ilustrasi

Setelah nasehat kejujuran, termasuk di dalamnya larangan memakan harta anak yatim, mengurangi timbangan dan sebagainya, kini larangan diperdetail hingga ranah kerja intelektual. Seorang mukmin dilarang sok tahu, padahal tidak tahu. Sok pinter, padahal tidak pinter. (inna alssam’a waalbashara waalfu-aada kullu ulaa-ika kaana ‘anhu mas-uulaa).

Ketahuilah, bahwa semua kerja anggota badan kita ini, masing-masing akan diminta pertanggungjawaban. Bukan saja secara gelondongan, melainkan satu per satu. Telinga ditanya sendiri soal apa saja yang pernah didengar. Mata juga ditanya dan hati juga dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang telah dipikir. Inn al-sam’ wa al-bashar wa al-fu’ad kull ula’ik kana ‘anh mas’ula.

Di sini, mulut tidak disebut sebagai anggota tubuh yang ditanya Tuhan nanti, padahal mulut adalah biang keburukan, sekaligus kebajikan. Mengapa? Untuk memberi kesan serius dan tajam. Pendengaran yang pasif dan hanya menerima saja, begitu pula penglihatan dan hati, semua itu ditanya dan dimintai pertanggungjawaban, apalagi mulut yang aktif dan pandai bersilat lidah.

Seperti ditera pada surah Yasin: bahwa pada pengadilan Tuhan nanti, mulut justru dinonaktifkan sehingga tidak bisa membela anggota badan lain yang sedang diadili. Hari ini, tentu tidak bisa dinalar oleh manusia soal bagaimana bahasa teliga, bahasa mata ketika menjawab pertanyaan Tuhan.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video