Luapan Kali Lamong Kian Meluas, Petani Hanya Bisa Mengeluh dan Pasrah Tiap Tahun
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Rabu, 01 Mei 2019 09:55 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Banjir luapan akibat Kali Lamong kian membesar hingga Rabu (1/5). Kondisi ini kian membuat warga yang tinggal di sekitar bantaran anak Kali Sungai Bengawan Solo tersebut kian menderita. Mereka hanya bisa pasrah dan mengeluh menerima nasib seperti itu tiap tahunnya.
Khususnya para petani, dalam setahun musim hujan, mereka sudah 2 kali mengalami gagal panen padi yang mereka tanam akibat diterjang banjir. Sehingga, mereka mengalami kerugian jutaan rupiah.
BACA JUGA:
Luluk-Lukman Sapa Warga Gresik Selatan, Janji Tuntaskan Banjir dan Pengangguran
Tanggul Jebol, Banjir Luapan Kali Lamong Gresik Meluas, Kecamatan Cerme Terendam
Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah di Balongpanggang Gresik Terendam Banjir
Tanggul Anak Kali Lamong di Desa Dadapkuning Gresik Jebol
"Di mana pemerintah Mas? Serius atau tidak menangani Kali Lamong," kata Subari, petani asal Desa Boteng Kecamatan Menganti kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (1/5).
Menurut dia, dalam kurun waktu 2 bulan ini, areal persawahan padi yang berada di sekitar aliran Kali Lamong terendam. Sehingga, padi yang baru berusia 1,5 bulan rusak parah dan gagal panen.
"Tolong Mas sampaikan ke Pak Bupati dan Wabup (Sambari Halim Radianto dan Moh. Qosim), ajur (hancur,red) gagal panen," cetus dia.
Subari menuding Pemkab Gresik tak peduli dengan warganya (petani) yang mengalami gagal panen akibat banjir Kali Lamong.