Tak Cerminkan Demokrasi Pancasila, PCNU Bangkalan Tolak Keras People Power
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Ahmad Fauzi
Senin, 13 Mei 2019 22:13 WIB
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Ketua PCNU Bangkalan KH. Makki Nasir, S.Ag M.Pd, merespons gegernya People Power atau pengerahan massa yang beredar di media. Penggerakan massa atau people power itu dianggap kemunduran demokrasi.
Menurutnya, jika hasil Pemilu 2019 dinilai tidak sesuai atau ada kecurangan, sudah ada mekanismenya.
BACA JUGA:
Kelelahan, 7 Petugas KPPS Meninggal, di Banyuwangi, Magetan, Wonosobo, Tangerang, Klaten, Aceh
Gandeng PCNU, STKIP PGRI Bangkalan Beri Potongan SPP untuk Nahdliyin
Kasus Perceraian di Bangkalan Masih Tinggi, ini Kata Ketua PCNU
Halaqah Fiqih Peradaban Bangsa di PP Ibnu Cholil, KH Zulfa: Khilafah Tak Diperintahkan oleh Agama
"Jika hasil rekapitulasi yang bertahap atau berjenjang berbeda, maka ada salurannya, yakni bisa melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) sesuai aturan yang ada," tuturnya.
Menurutnya, penggerakan massa itu tidak sesuai dengan konstitusi yang ada. "Kalau tidak puas dengan hasil Pemilu 2019, ekspresinya bukan dengan people power, harus berdewasa dalam berdemokrasi. Di mana People Power itu memberikan dampak mudarat yang lebih besar dan rentan menimbulkan dampak tidak baik di masyarakat," tambahnya.
Oleh sebab itu, sebagai Ketua PCNU Bangkalan, ia menolak keras terhadap wacana people power karena tidak mencerminkan Demokrasi Pancasila.
Ia mengimbau agar masyarakat akan tetap tenang dan bersabar menunggu proses hasil rekapitulasi penghitungan suara oleh KPU. (uzi/ian)