​Mengungkap Politik Uang Pileg (4), Begitu Dilantik Anggota DPR Ingin Segera Balik Modalnya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Mengungkap Politik Uang Pileg (4), Begitu Dilantik Anggota DPR Ingin Segera Balik Modalnya

Editor: tim
Jumat, 17 Mei 2019 23:04 WIB

Ilustrasi. foto: bangsaonline.com

“Iya kalau modalnya gak hutang. Kalau hutang kan juga harus segera mengembalikan. Kan sudah menjadi rahasia umum SK DPR langsung “disekolahkan (dijadikan jaminan pinjam ke bank-red)” ke bank begitu mereka dilantik,” ungkap seorang caleg incumbent.

Artinya, begitu dilantik, mereka langsung berpikir bagaimana cara modal yang telah dikeluarkan saat nyaleg segera kembali. “Kebtuhan anggota DPR itu banyak. Bukan ratusan juta, tapi puluhan miliar. Sedang masyarakat tahunya hanya menuntut. Mereka sudah dapat Rp 100 ribu dari caleg saat menjelang coblosan, masih mau minta program setelah caleg jadi anggota DPR,” katanya.

Ketiga, menyangkut integritas. Artinya, siapa pun yang jadi anggota DPR, jika integritasnya lemah, tak mungkin peduli rakyat. 

Nah, dalam kondisi seperti itu seharusnya rakyat sadar bahwa saat pileg sangat tidak menguntungkan bagi mereka. Tapi faktanya rakyat tak pernah jera memanen tiap pemilu. Bahkan mereka dari pemilu ke pemilu selalu menunggu serangan fajar. Padahal uang Rp 50.000 atau Rp 100.000,- tak cukup untuk belanja sehari, apalagi setelah itu mereka selama lima tahun gigit jari karena caleg yang mereka dukung tak pernah peduli lagi.

Lagi pula, secara hukum agama uang itu jelas syubhat bahkan haram. “Karena itu saya selalu mengingatkan kepada ibu-ibu saat kampanye, kalau terpaksa menerima uang serangan fajar atau , usahakan jangan sampai dibelikan makanan atau kue yang kemudian dimakan anak-anak atau cucunya. Sebab uang haram itu dalam tinjuan ilmu psikologi, apalagi ilmu agama akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa dan perilaku anaknya ketika dewasa. Masak anak kecil sudah diberi makanan haram dan syubhat. Kan kasihan mereka,” tutur caleg yang enggan melakukan .

“Saya selalu tegaskan, kalau nggak bisa menolak itu, maka harus punya prinsip: ambil uangnya tapi coblos sesuai nuraninya. Dengan demikian, selain tidak terjebak dosa, juga ikut memberantas . Karena kalau semua rakyat punya sikap sama seperti itu, maka para caleg akan kapok sendiri untuk melakukan karena money politics dianggap sudah tak efektif lagi,” tuturnya dengan penuh semangat. (bersambung)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video