Tafsir Al-Isra 41: Sharrafna dan Sharafna, Li Yadzkuru dan Liyadz-Dzakkaru
Editor: Redaksi
Minggu, 26 Mei 2019 12:22 WIB
"sharafna" artinya menjelaskan. Yang penting sudah dijelaskan. Tapi kalau "sharrafna", maka menjelaskannya berkali-kali. Penjelasan yang diulang-ulang, pasti saking pentingnya untuk dipahami.
Sedangkan "li yadzkuru" artinya agar ingat. Tapi kalau "li yadz-dzakkaru", tidak sekadar ingat, melainkan juga bisa mengambil pelajaran. Lalu diamalkan dalam kehidupan nyata.
"Li yadz-dzakkaru" sama saja al-qur’an menantang siapa saja yang mengajak dialog. Atau silakan diangan dengan jujur, lihatlah kehebatan, kelengkapan agama Islam.
Dari sisi pemeliharaan agama, apa ada pemeluk agama lain yang dalam peribadatannya, keselaluannya, disiplinnya, semangatnya, loyalitasnya, kepatuhannya melebihi umat Islam.
Contoh: shalat lima waktu setiap hari, harus bersuci, menutup aurat, serempak menghadap kiblat, bahkan dilakukan secara berjamaah. Adakah agama lain yang pengikutnya disiplin beribadah seperti itu? Dari mana sugesti setinggi itu? Jika seseorang mau menggunakan akal sehat, jujur dan obyektif, maka pastilah memilih memeluk Islam sebagai agama.