Akses Jalan Ditutup Gerbang, Janda dan Anak Yatim di Jember Tak Bisa Masuk Rumah Sendiri | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Akses Jalan Ditutup Gerbang, Janda dan Anak Yatim di Jember Tak Bisa Masuk Rumah Sendiri

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Yudi Indrawan
Kamis, 27 Juni 2019 19:59 WIB

Pintu gerbang besar diberi tulisan bahwa yang memaksa masuk akan dilaporkan ke polisi.

Sementara Bu Senima, sepengetahuan Syai'in, tidak memiliki sertifikat ataupun hitam di atas putih yang membuktikan kalau dirinya pemilik lahan yang dibeli dari pemilik sebelum Pak Ali.

"Itu memang dulu Bu Senima tidak pegang surat itu. Katanya yang beli dulu suaminya. Tanpa sertifikat dan asasnya percaya gitu," sambungnya.

Untuk bangunan kos-kosan yang dibangun oleh pemilik lahan Ali Mustofa, kata Syai'in, sepengetahuannya masih baru setahun berdiri. "Masih baru setahunan berdiri kayaknya bangunan kos-kosan itu (yang berdiri di lahan Senima). Untuk bangunan yang lain ada beberapa lagi. Banyak kos-kosannya," katanya.

Jalan yang ditutup gerbang tersebut, kata Syai'in, adalah satu-satunya akses jalan Senima dan anaknya Firman untuk keluar masuk rumah. 

"Jalan itu satu-satunya jalan, dan tidak ada lain lagi. Sekarang Bu Senima dan anaknya numpang di tetangga itu. Dulu sih katanya saya pernah dengar cerita, ada pengacara datang dan sempat ramai (berselisih paham)," ungkapnya.

Syai'in berharap ada penyelesaian yang baik terhadap persoalan yang dialami anak yatim dan seorang janda itu.

Sementara saat wartawan mencoba meminta klarifikasi kepada pemilik lahan Ali Mustofa, hanya dapat menemui istrinya di rumahnya.

Disampaikan oleh wanita yang enggan disebutkan namanya itu, bahwa tanah yang ditempati Senima itu dimiliki olehnya sekitar tahun 2005 - 2006. Diketahui olehnya, tanah tersebut sebelumnya dimiliki oleh Haji Acmah Sofyan, kemudian dimiliki Sakur, dan dirinya sebagai pemilik lahan tanah ketiga.

"Tepatnya tahun berapa saya lupa, tetapi serifikat jadinya tahun 2009 yang diurus oleh suami saya. Terkait informasi lain biar nanti suami saya yang bicara," ujarnya singkat.

Sementara Ali Mustofa pemilik lahan tanah saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, menyampaikan belum berkenan untuk memberikan klarifikasi. Dengan alasan masih membicarakan persoalan tersebut dengan kuasa hukumnya.

"Mohon maaf saya belum bisa memberikan informasi, sesuai dengan nasehat dari LBH saya. Nanti akan saya kabari lagi," ujar pria yang berprofesi sebagai guru di SMK Kesehatan ini. (yud/ian)

 

 Tag:   sengketa jember

Berita Terkait

Bangsaonline Video