Dinilai Hanya Cari Untung, Tuntut Pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Cheng Hoo Dibubarkan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ardianzah
Kamis, 18 Juli 2019 16:26 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Para pedagang Pasar Wisata Cheng Hoo semakin dibuat jengkel dengan pengurus paguyuban pedagang setempat. Hal ini setelah mereka mengetahui, bahwa pengurus paguyuban pedagang mengeruk uang sebanyak Rp 24 juta per bulan yang merupakan hasil pungutan dari pedagang
Rp. 24.120.000 juta tiap bulan itu diraup pengurus paguyuban pedagan Pasar Cheng Hoo, dengan rincian 40 pedagang asongan membayar Rp 500.000 ribu per bulan sehingga menghasilkan 10 juta. Kemudian sebanyak 52 stan membayar Rp 130.000 per bulan = 6.700.000. Stan asesoris 190.000x18 = 3.420.000. Stan pedagang buah 200.000x20 = 2.000.000. Sehingga apabila ditotal, rata-rata ada Rp 24 juta uang hasil pungutan dari pedagang.
BACA JUGA:
Pemilik Kafe di Ruko Gempol 9 Keluhkan Pungutan Rp80 Ribu per Hari, Minta Pertanggungjawaban
BLPBJ Pasuruan Tegaskan Lelang Revitalisasi Pasar Cheng Hoo Terbuka untuk Umum
Format Minta Lelang Pasar Cheng Hoo Tuntas Akhir Juli, Maky: Jangan Ada Intervensi Pihak mana pun
Sempat Sepi Beberapa Tahun, Aktivitas Perdagangan di Gempol Plaza Mulai Menggeliat
Terkait hal ini, Supadi, salah satu pedagang, meminta agar paguyuban pedagang dibubarkan, karena hanya dimanfaatkan oleh segelintir oknum tertentu untuk meraup keuntungan pribadi. Bahkan, Supadi yang juga menjabat Sekretaris I Paguyuban Pedagang menyebut, selama ini pedagang hanya dijadikan sapi perah untuk ditarik pungutan.
"Kita mintak untuk pergantian ulang saja paguyuban pedagang. Selama saya jadi pedagang dan menempati Pasar Wisata Cheng Hoo belum pernah merasakan dampak positif dengan keberadaan paguyuban pasar, yang ada hanya malah mencari keuntungan pribadi yang berlindung di balik nama paguyuban pedagang," terangnya.
"Saya tidak simpatik dengan cara-cara demikian, kalau memang sekretaris II Hari Supriyanto mengatasnamakan Ketua Paguyuban dalam menarik pungutan, semestinya dia ajak ngobrol dulu para pedagang, apa permasalahan pedagang di sini. Dan, setelah itu kita undang pihak pasar untuk duduk bersama memecahkan permasalahan yang ada," urainya.
Simak berita selengkapnya ...