Kecewa Bupati Bangkalan Kawin Lagi, Emak-emak Gelar Aksi Bisu | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kecewa Bupati Bangkalan Kawin Lagi, Emak-emak Gelar Aksi Bisu

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Ahmad Fauzi
Jumat, 02 Agustus 2019 20:35 WIB

Dengan memakai masker sebagai tanda aksi bisu, emak-emak dan nenek-nerek gelar aksi bisu menolok Poligami dan Perda Poligami di Pemkab Bangkalan dan DPRD. foto: FAUZI/ BANGSAONLINE

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan emak-emak dan nenek-nenek menggelar aksi bisu ke Pemkab Bangkalan dan DPRD terkait beredarnya foto pernikahan di berbagai media sosial, Jum'at (2/8).

Bahkan, aksi itu juga tampak diikuti emak yang tengah hamil dan ada juga yang membawa anaknya. Aksi tersebut digelar untuk menolak poligami yang dilakukan bupati dan isu perda poligami,

Puluhan emak-emak membawa poster yang bertuliskan "Saya tidak siap berbagi" dan "Orang beradab anti poligami" serta "Bila bapak bukan bupati kami tidak peduli" dan "Ibu bupati, jangan biarkan bapak berpoligami".

Emak-emak yang tergabung dalam Gerakan Wanita Anti (Gerwani) dalam tuntutannya menolak orang nomor satu di Bangkalan berpoligami.

''Bupati harus kesatria mengakui telah kawin dengan seorang wanita atau poligami sebagai istri kedua. Kami mendukung Zainab Zuraidah mencabut surat rela dimadu dan menolak pembahasan Perda menjadi Kota ," begitu bunyi rilis yang disebar para peserta aksi

Sesuai namanya, dalam aksi bisu ini betul-betul tidak ada suara dari emak-emak dan nenek-nenek yang demo. Bahkan ketika mereka diwawancarai wartawan. "Sudah jelas dirilis, tidak ada yang mau diperjelas lagi," ujar salah satu korlap yang tidak mau disebut namanya

Aksi bisu ini banyak mendapatkan perhatian dari masyarakat yang melintas di Jl. Soekarno-Hatta. Sebelumnya, emak-emak dan nenek-nenek ini rela berjalan kaki dari Stadion Gelora Bangkalan (SGB) ke Pemda dan DPRD yang jaraknya kurang lebih 700 meter.

Mereka menolak poligami lantaran, apalagi dilakukan oleh publik figur seperti . ''Bupati harusnya menjadi suri teladan bagi masyarakat Bangkalan," lanjut rilis tersebut.

Saat di Kantor Pemkab Bangkalan, emak-emak juga tidak besedia ditemui oleh pihak Pemkab. "Emak-emak hanya menyampaikan aksinya di depan kantor Pemkab," kata Kabid Ketertiban Umum Urip Riyanto.

Sementara Anggota Komisi D DPRD Bangkalan Abdurrahman Tahir meminta kepada Bupati bersikap kesatria dan gentle. "Kalau memang betul kawin lagi (poligami) tinggal di-sounding-kan, dibuka ke publik, agar tidak menjadi bola liar di masyarakat," kata Abdurrahman

Terkait usulan perda poligami, menurutnya, tidak semudah itu. Sebab masih banyak aspek yang menjadi kajian.

"Bagaimana aspek sosial, keluarga, dan masyarakat. Jadi tidak cukup sekadar surat pernyataan rela dimadu," tambah Abdurrahman.(uzi/ian/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video