Harga Turun Karena Kualitas Tembakau Jelek, Petani di Jember Salahkan Mangkraknya Alsintan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Harga Turun Karena Kualitas Tembakau Jelek, Petani di Jember Salahkan Mangkraknya Alsintan

Editor: .
Wartawan: Yudi Indrawan
Kamis, 19 September 2019 13:04 WIB

Sejumlah alsintan hasil pemanfaatan DBHCHT yang dibiarkan mangkrak di halaman Disperta Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dilansir dari sejumlah media nasional, pemerintah menaikkan alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) melalui penerbitan Peraturan Menteri Keuangan No.12 /PMK.07/2019 tentang Rincian DBHCHT Menurut Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun Anggaran 2019.

Alokasi DBHCHT paling tinggi adalah Jawa Timur dengan jumlah Rp 1,6 triliun atau 50,4% dari total alokasi DBHCHT 2019, Jawa Tengah dengan alokasi senilai Rp 713,3 miliar, dan Jawa Barat dengan jumlah DBHCHT senilai Rp 380,4 miliar.

Untuk Kabupaten Jember, Jawa Timur, pemanfaatan DBHCHT itu salah satunya untuk pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) bagi petani tambakau. Sayangnya, alsintan itu tidak tersalurkan langsung kepada para petani. Hal ini menyebabkan mutu hasil yang ada kurang bagus, sehingga merugikan para petani karena harga jual jadi turun. Di samping karena cuaca saat ini sedang ekstrem.

Hal ini seperti yang diungkapkan Ketua Asosiasi " rel="tag">Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jember, Suwarno. Pihaknya mengetahui banyak alsintan mangkrak dan ngendon di halaman kantor Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember. Padahal, alat-alat pertanian itu sudah ada sejak 2 tahun yang lalu.

"Hal ini yang menjadi persoalan dan membuat hasil pertanian untuk menjadi kurang bermutu. Ini menjadi kerugian bagi kami, dan sekarang alat-alat yang sudah ada 2 tahun sejak 2017 itu banyak yang rusak," kata Suwarno saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (19/9/2019) siang.

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video