Tafsir Al-Isra' 63: Mewaspadai Bahaya Laten PKI Bagian dari Agama | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Isra' 63: Mewaspadai Bahaya Laten PKI Bagian dari Agama

Editor: Redaksi
Minggu, 22 September 2019 14:32 WIB

Ilustrasi.

Petani yang cerdas akan memperhatikan hama lebih dahulu, dibasmi, dan dimatikan sebelum menaburkan pupuk untuk kesuburan tanaman. Jika murid-murid di sekolah pada membangkang dan nakal, mengganggu, dan provokator, maka kepala sekolah mesti menyikapi mereka lebih dahulu, dibimbing, dan diarahkan sebelum menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler.

Dan dalam dunia politik lebih tajam lagi. Yang tidak sejalan mesti cepat dibuang. Sama dengan dunia medik. Dokter lebih menyukai cepat mengamputasi anggota badan yang membusuk sebelum menjalar ke anggota yang lain daripada mengobatinya tanpa ada kepastian sembuh total.

Kedua, menuntaskan semua akibat yang ditimbulkan. Tidak sekadar mengusir yang bermasalah saja (Iblis), melainkan juga harus menghentikan keburukan para pendukung yang loyal kepadanya (man tabi'ak). Bahkan dalam ayat tersebut ditunjuk ancaman yang sama, baik bagi Iblis maupun pengikutnya, yakni neraka jahanam.

Ketahuilah, bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu yang melenggang sendirian tanpa kroni. Sebrengsek apapun kiprah seseorang, pasti punya kawan dan pendukung. Seburuk apapun sebuah pemikiran, pasti punya pengagum. Sesalah apapun sebuah keyakinan, pasti ada pengikutnya. Mbok Dewor Lia Eden mengaku Malaikat Jibril, juga ada pengagumnya. Malah tidak ternalar, sekelas Marwah Daud yang doktor luar negeri, kok mau-maunya dadi kacung-kacungane Kanjeng Dimas yang SD.

Di sini, seorang mukmin dituntut berpikir jauh dan mewaspadai, tidak saja bertindak frontal dan selesai, melainkan terus bertanggungjawab atas ekses yang mungkin timbul di kemudian hari. Itulah sebabnya, maka pemerintah dulu terus mewaspadai setiap keturunan dari anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI pernah mengkhianati negeri ini, mengudeta dan membunuhi sejumlah pejabat tinggi negara dan tokoh islam yang tidak sejalan.

Maka benar sekali pemerintah menaruh waspada dan menutup jalan bagi mereka, karena sangat mungkin anak-anaknya melanjutkan perjuangan bapaknya di saat tepat. Dan itulah yang diistilahkan dengan bahaya laten PKI. Perkara sekarang ini ke-PKI-an sudah menyusup dan terbangun diam-diam atau tidak, itu soal lain.

Yang jelas, ayat studi ini (... faman tabi’aka minhum... dst.) cukup kuat sebagai dasar pijakan, sehingga mewaspadai bahaya laten PKI adalah bagian dari perintah agama. Seorang mukmin tidak boleh terkena sengatan berbisa dua kali dalam lubang yang sama. Allah a'lam.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video