Hadapi Musim Tanam, PG Siapkan Stok Pupuk 4 Kali Lipat | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Hadapi Musim Tanam, PG Siapkan Stok Pupuk 4 Kali Lipat

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Kamis, 26 September 2019 21:02 WIB

Aktivitas pemuatan pupuk di TUKS Petrokimia Gresik. foto: ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT. produsen pupuk untuk solusi agroindustri anggota holding PT. Pupuk Indonesia (PI) menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 787.280 ton untuk menghadapi musim tanam Oktober-Maret 2019-2020, atau empat kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimun pemerintah (188.018 ton).

Rinciannya, pupuk Urea 47.776 ton, ZA 138.690 ton, SP-36 197.814 ton, NPK Phonska 342.834 ton dan Organik Petroganik 60.168 ton. 

"Stok ini merupakan bagian dari 1,26 juta ton stok pupuk bersubsidi yang disiapkan Pupuk Indonesia pada musim tanam Oktober-Maret 2019-2020," ujar Sekretaris Perusahaan , Yusuf Wibisono, Kamis (26/9).

Menurut Yusuf, PG dalam penyaluran pupuk bersubsidi berpedoman pada Permentan No. 47/2018, tentang alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi tahun anggaran 2019.

Dalam Permentan tersebut, lanjut Yusuf, alokasi pupuk bersubsidi 2019 harus disalurkan oleh Pupuk Indonesia adalah 8,87 juta ton. 

"Dari jumlah tersebut PG mendapatkan alokasi 5,24 juta ton. Hingga 25 September 2019 PG telah menyalurkan 3,66 juta ton (70 persen)," paparnya.

Sementara untuk pendistribusian kata Yusuf, PI maupun PG berpedoman pada Permendag No. 15/2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian.

Salah satu ketentuan dalam Permendag dimaksud adalah, stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan petani hingga dua minggu ke depan. 

"Namun sebagai langkah antisipasi atas kemungkinan lonjakan permintaan, meningkatkan ketersediaan pupuk bersubsidi hingga tiga sampai empat kali lipat. Kami memastikan penyaluran pupuk bersubsidi lancar sesuai alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah," urainya.

PG dalam penyaluran pupuk bersubsidi juga berpegang teguh pada prinsip 6 tepat, tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis, dan tepat waktu. 

"Dalam penyaluran pupuk dikawal 77 staf perwakilan daerah penjualan (SPDP), dan 323 asisten SPDP PG di seluruh nusantara. Mereka rutin berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, petugas penyuluh lapangan, kelompok tani, hingga aparat keamanan setempat. Kami juga didukung fasilitas distribusi mumpuni yakni lebih dari 300 gudang penyangga dengan kapasitas sekitar 1,4 juta ton, lebih dari 650 distributor dan lebih dari 28 ribu kios resmi," terangnya.

Saat ini, , kata Yusuf sedang menjalankan program transformasi bisnis, dimana selain kewajiban menyediakan pupuk bersubsidi perusahaan juga memperbanyak stok pupuk komersil (non subsidi). Sebab, pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang tercatat dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). 

"Langkah ini diharapkan menjadi solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi. Petani yang ingin mendapatkan pupuk bersubsidi kami sarankan bergabung dalam kelompok tani dan menyusun RDKK," katanya.

Yusuf mengimbau kepada petani untuk memakai dosis pemupukan berimbang 5:3:2, di mana untuk satu hektar sawah dibutuhkan 500 kg pupuk organik Petroganik, 300 kg pupuk NPK Phonska dan 200 kg pupuk Urea.

Pemupukan berimbang ini juga menjadi solusi atas pemakaian pupuk yang cenderung berlebihan oleh petani. Sehingga, alokasi pupuk bersubsidi yang terbatas bisa lebih efektif dan efesien. 

"Pemupukan berimbang sangat kami rekomendasikan karena teruji mampu meningkatkan hasil panen satu hingga dua ton per hektare. Penggunaan pupuk organik juga dimaksudkan untuk menjaga kesuburan tanah dan mengefisienkan penggunaan pupuk anorganik sehingga tercipta pertanian berkelanjutan," terang Yusuf.

Sementara untuk rekomendasi pemupukan acara spesifik petani bisa mendiskusikannya dengan petugas penyuluh Dinas Pertanian setempat.

juga memiliki mobil uji tanah yaitu sarana untuk menguji tingkat kesuburan tanah. Petani bisa membawa sampel tanahnya dan petugas akan meneliti, menganalisa serta memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat secara lebih spesifik baik spesifik lokasi maupun komoditi. 

"Mobil sudah beroperasi sejak 2015 dan bergerak secara mobile di areanya masing-masing. Saat ini ada 4 unit meliputi Jateng, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB dan NTT. Ke depan, jumlah mobil uji tanah akan kami tambah dan perluas wilayah operasianalnya," pungkasnya. (hud/ian)

 

 Tag:   Petrokimia Gresik

Berita Terkait

Bangsaonline Video