Wakaf Tunai Rp 100 Triliun Pertahun, Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Ekonomi Rakyat Lewat Wakaf
Editor: Tim
Jumat, 04 Oktober 2019 16:39 WIB
PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Indonesia sudah sepatutnya bersyukur dengan keberadaan pondok modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur. Sebab, sebagai lembaga pendidikan, Pondok Gontor melahirkan banyak alumni berkiprah untuk negara ini dan menempati banyak posisi strategis. Hingga saat ini, Pesantren Gontor sudah memiliki 20 pesantren cabang di seluruh Indonesia dan memiliki lebih dari 34 ribu santri.
"Jawa Timur lebih bersyukur lagi karena induk pesantren modern Gontor ada di Jawa Timur. Semoga Jawa Timur menjadi sumber ilmu bagi para pencari ilmu khususnya bagi yang ingin mendalami ilmu agama di pesantren," kata Khofifah saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meresmikan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor dan Menara Baru Masjid Jami' Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (3/10/2019). Selain Khofifah Indar Parawansa, tampak juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar.
BACA JUGA:
Khofifah: Terima Kasih Kontribusi Muhammadiyah dalam Peningkatan Kualitas SDM
Khofifah-Emil Sowan ke Muhammadiyah
Dilantik Jadi Ketua DP HKTI Jatim, Khofifah Bertekad Wujudkan Smart Village dan Sejumlah Program
Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa
Terkait dengan peresmian Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam UNIDA Gontor yang membuka program Pascasarjana Wakaf, Khofifah berharap Indonesia memiliki lebih banyak lagi pakar manajemen wakaf yang dapat menggerakkan pemberdayaan umat berbasis wakaf. Menurutnya hingga saat ini wakaf sebagai instrumen keuangan belum mampu dioptimalkan dalam membangun ekonomi umat.
Padahal, kata dia, potensi wakaf di Indonesia sangat besar dan dapat dijadikan titik balik kebangkitan ekonomi umat Islam. Jika dikelola dengan baik, Khofifah yakin potensi tersebut akan membawa dampak perubahan yang sangat besar bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data yang dirilis Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (MUI), potensi aset wakaf tunai pertahun mencapai lebih dari Rp100 triliun, dengan realisasi sekitar Rp 400 miliar di tahun 2018.
"Literasi masyarakat kita akan wakaf masih sangat minim. Tidak sedikit yang memandang wakaf tidak ada bedanya dengan donasi atau zakat. Padahal konsep diantaranya sangat berbeda. Nah inilah nanti yang menjadi tantangan utama pemanfaatan wakaf secara massif," imbuhnya.
Simak berita selengkapnya ...