Buruh Tani di Ngawi Tewas Saat Usai Memanen Padi
Editor: Rosihan Choirul Anwar
Wartawan: Zainal Abidin
Selasa, 26 November 2019 23:56 WIB
NGAWI, BANGSAONLINE.com - Seorang buruh tani dilaporkan meninggal setelah selesai bekerja di areal persawahan Dusun Tempurejo, Desa Tempuran, Kec. Paron, Selasa (26/11) sekitar pukul 15.15. Korban bernama Jumadi (60) asal Desa Gelung Kec. Paron, Ngawi ini ditemukan meninggal dalam keadaan duduk di belakang mesin perontok padi.
Pria nahas tersebut diduga mengidap penyakit lalu kambuh sewaktu usai bekerja.
BACA JUGA:
Alami Kekeringan, Dandim Ngawi bersama Stakeholder Lakukan Pengecekan Sumber Air
Polres Ngawi Amankan Dua Pengguna Narkoba di Street Food Imam Bonjol
Jelang Musim Kemarau, Satgas TMMD Ngawi Persiapkan Tandon Air Bersih
Selain Bangun Desa, Program TMMD Ke-121 di Ngawi Juga Lakukan Cek Kesehatan kepada Masyarakat
Dari keterangan saksi di lokasi kejadian, bahwa korban sebelumnya bersama dua orang rekannya mendorong blower (alat perontok padi) setelah memanen padi di sawah. Korban bersama Wiyono (51) dan Bakat (50) saat itu baru saja melakukan panen padi disawah.
Selanjutnya mendadak Jumadi duduk, dan dua rekannya terus mendorong mesin perontok tersebut. Setelah itu, korban yang sebelumnya duduk tersebut diketahui langsung tergeletak. Wiyono dan Bakat mengira bahwa korban pingsan karena kelelahan usai memanen padi.
Namun setelah dicek, ternyata Jumadi sudah tidak bernyawa. Selanjutnya hal ini dilaporkan ke kantor Polsek Paron.
"Ada laporan warga, bahwa ada orang yang meninggal di sawah. Setelah kita cek bersama tim medis, korban meninggal akibat penyakitnya kambuh mendadak," jelas Kapolsek Paron AKP Widodo saat dihubungi BANGSAONLINE.com.
Di tubuh korban tidak ditemukan adanya bekas-bekas pengiayaan. Diduga korban meninggal karena serangan penyakitnya yang kambuh selanjutnya. Jenazah korban telah diserahkan pada pihak keluarga. (nal/ros)