Diserang Hama Ulat, Petani Jagung di Bektiharjo Tuban Alami Kerugian Rp 14 Miliar
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Gunawan Wihandono
Minggu, 12 Januari 2020 21:22 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Akibat tanamannya diserang hama ulat, petani jagung di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban mengalami kerugian Rp 14 miliar. Para petani mengalami kerugian karena ribuan hektare lahan pertaniannya terdampak serangan ulat.
"Dari jumlah yang sudah lapor seluas 1.211 hektare tanaman petani dinyatakan mengalami puso atau gagal panen," ujar Sekretaris Desa Bektiharjo, Wirlilik Gundoyo, Minggu (12/1).
BACA JUGA:
Tingkatkan Produksi, Unirow Kenalkan Alat Evaporator "CEPEK" untuk Petani Garam di Tuban
Gagal Panen, Petani Bawang Merah di Tuban Rugi Puluhan Juta
Gebyar Diskon hingga 40 Persen, Pupuk Indonesia Salurkan Ratusan Ton Phonska Plus dan Urea di Tuban
Siasati Sulitnya Pupuk Bersubsidi, RKM Jadi Solusi Petani di Tuban
Dari hasil pendataan, terdapat 1.346 hektare tanaman jagung yang terkena dampak serangan hama ulat grapyak. 1.211 hektare di antaranya mengalami gagal panen. Dari luasan itu, merupakan milik dari 7 kelompok tani yang berada di Desa Bektiharjo. Total kerugian yang dialami oleh petani jagung dalam bencana ulat ini ditaksir mencapai Rp 14,3 miliar.