Tinjau USP BKS SMAN 6 Surabaya, Khofifah: Kemendikbud Bahas Konsep Merdeka Belajar
Editor: MA
Senin, 09 Maret 2020 14:00 WIB
"Sejak tahun lalu, Ujian Nasional (UN) ini sebetulnya dalam komposisi kelulusan itu sudah tidak ada. Tetapi bahwa makna secara psikologis, tetap anak-anak menjadikan itu bagian dari puncak prestasinya. Sehingga, bagi wali murid, Nilai Ujian Nasional atau NUN itu menjadi penting,” imbuhnya.
Lebih lanjut wanita yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini mengatakan, saat ini Kemendikbud RI sedang membahas detail konsep Merdeka Belajar. Informasinya, tahun depan sudah tidak ada lagi UN, dan digantikan oleh Asesmen Kompetensi Minimal dan Survey Karakter.
“Kita lihat nanti bagaimana asesmen ini dilakukan oleh masing-masing lembaga satuan pendidikan, atau nanti diwewenangkan kepada lembaga khusus. Hal ini menunggu keputusan dari Kemendikbud. Tapi tahun ini USP BKS masih dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Jatim, ini hasil dari rakernya MKKS Jawa Timur,” lanjutnya.
Terkait pelaksanaan USP BKS, Gubernur Khofifah menyebutkan masih ada 6 sekolah di Jatim yang belum bisa melaksanakannya sistem komputerisasi dan smartphone dalam melaksanakan ujian. Keenam sekolah tersebut berada di wilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep, Madura. Penyebabnya letak geografis di Kepulauan Kabupaten Sumenep yang belum memungkinkan bagi sekolah untuk mengikuti ujian berbasis komputer dan smartphone dikarenakan stabilitas jaringan internet dan listrik.
"Pada posisi kondisi demografis seperti itu, maka tidak bisa kita melakukan generalisasi secara regional Provinsi Jawa Timur. Sebab, memang tidak sama akses yang mereka bisa bangun. Jadi untuk 6 SMA di kepulauan Kabupaten Sumenep itu memang masih menggunakan pola manual, masih berbasis kertas dan pensil," pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi serta para guru SMAN 6 Surabaya. (tim)