Satgas Rilis Peta Sebaran Corona di Sidoarjo, Dua Kecamatan Masuk Zona Merah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Satgas Rilis Peta Sebaran Corona di Sidoarjo, Dua Kecamatan Masuk Zona Merah

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Mustain
Selasa, 24 Maret 2020 21:52 WIB

Peta sebaran ODP dan PDP virus Corona di Sidoarjo.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Satgas Penanganan Pemkab terus menyampaikan perkembangan penanganan virus Corona. Kali ini, satgas merilis peta sebaran kasus ODP dan PDP virus Corona atau .

Dari jumlah 18 kecamatan se-Kabupaten ada dua kecamatan masuk zona merah, yakni Kecamatan ada 2 orang yang positif, dan Kecamatan Candi 1 orang yang positif.

Dua kecamatan masuk zona kuning (PDP) yakni kecamatan Waru dan Sedati. Sedangkan zona hijau (ODP) yakni kecamatan Wonoayu, Sukodono, Gedangan, dan Buduran.

Data sampai Selasa (24/3) sore, jumlah total pasien yang positif ada 3 orang, 12 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 17 Orang Dalam Pengawasan (ODP). Sementara data yang meninggal dunia masih nihil.

Dari jumlah pasien PDP tersebut, 7 orang di antaranya ber-KTP di luar wilayah . Sedangkan jumlah OPD yang alamatnya belum ditemukan ada 4 orang, ditambah 1 orang ber-KTP di luar wilayah .

Peta sebaran yang dirilis Satgas Pemkab tersebut diharapkan akan menjadi informasi bersama guna meningkatkan kewaspadaan untuk menekan angka penyebaran di wilayah .

Sejauh ini, perkembangan penanganan pasien PDP yang berjumlah 12 orang di tiga rumah sakit (RS) rujukan berjalan baik. Pihak RS masih menunggu hasil uji lab swab tenggorokan.

Ketua Satgas bidang Kesehatan yang juga Kepala Dinas Kesehatan , drg Syaf Satriawarman, Sp.Pros. menyatakan, hari ini Dinkes bergerak melakukan tracking terhadap pasien ODP dan PDP dan hasilnya akan disampaikan Rabu (25/3) siang.

“Besok akan kita sampaikan hasil tracking hari ini, tolong nanti kita bersabar menungu besok karena tracking ini semakin hari jumlah yang ditracking semakin banyak jadi saya tidak bisa memberitakan karena dua kali saya kena semprot berdasarkan data yang bocor keluar," kata Syaf di Posko Satgas di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (24/3).

Syaf juga menekankan yang berhak mendiagnosis dan menentukan pasien itu PDP atau ODP adalah dokter spesialis paru. Tidak bisa dokter umum mendiagnosis, sehingga tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Syaf juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan. Katanya, Dinkes setiap hari melakukan penyemprotan disinfektan. Masyarakat juga bisa menggunakan disinfektan dengan mandiri karena bahan yang dipakai sudah ada di pasaran, seperti wipol atau karbol yang sehari-hari dipakai di rumah.

Satgas juga mengimbau jika ada warga yang mengalami keluhan batuk-batuk, sesak napas, dan dada sakit segera memeriksakan diri ke RS rujukan yang ditunjuk.

Diketahui, menetapkan lima RS rujukan penanganan . Yakni RSUD , RSI Siti Hajar, RS Mitra Keluarga Waru, RSI Siti Khodijah Sepanjang. dan RS Anwar Medika Balongbendo. (sta/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video