Tukang Potong Rambut Ngaku Relawan Pemkab dan Kumpulkan KTP, Langsung Dibawa ke Polres | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tukang Potong Rambut Ngaku Relawan Pemkab dan Kumpulkan KTP, Langsung Dibawa ke Polres

Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Yudi Indrawan
Rabu, 15 April 2020 11:16 WIB

Markas Polres Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pria bernama Saiful Basori yang mengaku-ngaku sebagai relawan Pemkab , dibawa warga Lingkungan Ledok Lor, Kelurahan Kidul, Kaliwates, ke Mapolres , Selasa (14/4/2020) malam.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pangkas rambut ini, diduga meresahkan warga, karena menggalang fotokopi KTP dan KK di lingkungan setempat.

Menurut warga, penggalangan identitas tersebut dikhawatirkan akan disalahgunakan si pengepul. Sementara saat wartawan mengkonfirmasi hal ini ke Pemkab , dipastikan tidak ada relawan atau siapa pun yang ditugaskan untuk mengumpulkan fotokopi identitas warga.

Ketua RW 22 Lingkungan Ledok Lor Muhammad Rifai menjelaskan, mulanya pada siang harinya ia mendapat informasi dari grup WhatsApp (WA) RW se-kelurahan Kidul, bahwa ada salah seorang warga yang meminta fotokopi KK dan KTP, dengan dalih untuk pendataan bantuan Covid-19 dari Pemkab .

"Tentu saja informasi itu sempat membuat gaduh di grup tersebut, lantaran para ketua RW merasa dilangkahi wewenangnya. Biasanya jika memang program dari pemerintah daerah, pastinya akan melalui RT/RW di lingkungan masing-masing," kata Rifai saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (14/4/2020) malam.

Apalagi kemudian, lanjut Rifai, Lurah Kidul yang tergabung dalam grup WhatsApp RW, sudah memastikan bahwa tidak ada program dari Bupati untuk meminta fotokopi KK dan KTP.

"Lah baru dibahas di WA itu, sekitar jam 7 malam ini tadi, relawan ini sudah keliling di lingkungan kami. Bahkan 70 KK yang dimintai fotokopi identitas (KK dan KTP) dari total 120 KK," katanya.

Lantaran merasa resah dengan kegiatan pendataan yang tak jelas ini, Rifai pun langsung menginstruksikan warganya menolak pendataan melalui pengeras suara musala agar tidak menyerahkan data fotokopi KK dan KTP. Dan bagi yang terlanjur memberikan, diimbau meminta kembali data yang terlanjur diberikan.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video