Sebar Video Hoax Soal Pemakaman Covid-19, Oknum Guru SMK di Jember Terancam Dipolisikan
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Muhammad Hatta
Selasa, 28 April 2020 20:43 WIB
Anton mengabadikan proses pemakaman pria berinisial MK, warga Dusun Krajan 2, Desa Wunguan, Kecamatan Kencong. Ia berbicara seolah-olah menjadi reporter televisi dengan merekam kegiatan pemakaman dan menyebut bahwa MK meninggal karena Corona.
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Seorang oknum Guru SMK PGRI 05 bernama Anton Budiono asal Kecamatan Kencong terancam dilaporkan polisi setelah menyebarkan info hoax melalui video yang diunggah ke youtube, Senin (27/4/2020) malam.
BACA JUGA:
5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
Wanita di Jember Tewas Terlindas Truk Akibat Jatuh dari Boncengan Motor Ayahnya
Kurang Konsentrasi, Dua Pelajar di Jember Tewas Usai Alami Kecelakaan
PKB Jember Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup dalam Pilkada 2024
Dalam video berdurasi 3 menit 35 detik itu, Anton mengabadikan proses pemakaman pria berinisial MK, warga Dusun Krajan 2, Desa Wunguan, Kecamatan Kencong. Ia berbicara seolah-olah menjadi reporter televisi dengan merekam kegiatan pemakaman dan menyebut bahwa MK meninggal karena Corona.
Mengetahui hal itu, anak pertama MK, yakni Bati Ningtias berencana akan melaporkan ke polisi atas tindakan yang diduga penyebaran info hoax yang dilakukan oleh oknum guru itu.
"Bapak saya bukan meninggal karena Corona. Bapak saya meninggalnya itu karena sakit lambung selama 8 hari," kata Bati saat dikonfirmasi wartawan lewat ponselnya, Selasa (28/4/2020).
Diakui oleh Bati, bapaknya itu memang bekerja di Surabaya berdagang nasi. "Tapi saya tidak terima jika dibilang meninggal Corona. Apalagi ada komunitasnya itu. Saya akan tuntut secara hukum penyebar hoax itu," tegasnya.
Bati mengaku kecewa karena informasi dari mana yang mengatakan jika bapaknya meninggal karena mengidap penyakit akibat virus Covid-19.
Simak berita selengkapnya ...