Tafsir Al-Kahfi 9-10: Ashabul Kahfi dan Ashabur Raqim
Editor: Redaksi
Selasa, 05 Mei 2020 23:51 WIB
Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
9. Am hasibta anna ash-haaba alkahfi waalrraqiimi kaanuu min aayaatinaa ‘ajabaan
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Cara Hakim Ambil Keputusan Bijak, Berkaca Saja pada Nabi Daud dan Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Memetik Hikmah dari Kepemimpinan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Keputusan Bijak untuk Sengketa Peternak Kambing Vs Petani
Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?
10. Idz awaa alfityatu ilaa alkahfi faqaaluu rabbanaa aatinaa min ladunka rahmatan wahayyi/ lanaa min amrinaa rasyadaan
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.”
TAFSIR AKTUAL
Ashab al-Raqim, pemuda raqim. Mufassir bebeda pandangan mengenai makna al-raqim. Setidaknya ada tujuh pendapat. Ada yang mengatakan nama desa, lembah, batu, papan, nama kitab suci, dan lain-lain. Jika digabung, raqim itu kayak monumen, mungkin terbuat dari batu atau papan yang berada di suatu tempat. Di situ bertuliskan nama-nama orang beriman yang terkubur di sekitar situ.