Cegah Penularan Covid-19, Pemkot Surabaya Terapkan Metode Sarang Tawon
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Yudi Arianto
Selasa, 12 Mei 2020 21:19 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerapkan metode Sarang Tawon untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19, khususnya di wilayah perkampungan. Metode yang dimaksud adalah ketika ditemukan satu orang positif di suatu wilayah, maka Pemkot langsung menggelar rapid test secara massal di lokasi itu.
"Kita melakukan metode Sarang Tawon. Jadi ketika di lokasi-lokasi ditemukan ada yang terpapar, maka di kampung itu kita lakukan rapid test secara massal kepada sejumlah warga yang ada di situ," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto di Balai Kota Surabaya, Selasa (12/5/2020).
BACA JUGA:
One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Eddy menjelaskan, hingga saat ini Pemkot Surabaya telah menggelar rapid test massal di lima wilayah perkampungan Surabaya. Di antaranya, Manukan Kulon, Bratang Gede, Rungkut Lor, dan Kedung Baruk. Nah, ketika dilakukan rapid test hasilnya ditemukan ada yang reaktif, maka orang tersebut langsung dilakukan swab test.
"Tapi swab test kan keputusannya menunggu 4 sampai 8 hari. Sementara sambil menunggu hasil swab test itu, kalau menurut arahan dari Ibu Wali Kota, orang tersebut harus diisolasi di salah satu hotel," jelasnya.
Dalam proses isolasi tersebut, Eddy mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya menerjunkan jajaran Satpol PP, Linmas, beserta petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes), dan kecamatan setempat untuk memotivasi dan mengajak mereka agar mau melakukan isolasi di hotel.