Asrama Haji Sukolilo Siap Digunakan sebagai Ruang Isolasi Alternatif
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Rabu, 13 Mei 2020 21:31 WIB
Ia menuturkan bahwa penggunaan Asrama Haji Sukolilo sebagai ruang oservasi tidak mengganggu pelayanan ibadah haji. Sebab penggunaan Asrama Haji untuk ruang isolasi sampai 10 Juni 2020. Jadi misalnya kalau sewaktu-waktu perjalanan haji dibuka kembali, maka asrama bisa digunakan sebagaimana mestinya.
"Ada batas waktu maksimal penggunaan Asrama Haji untuk karantina ini sampai tanggal 10 Juni. Tapi saya yakin mudah-mudahan tidak sampai tanggal itu,” tuturnya.
Akan tetapi, Sugianto menandaskan bahwa yang menjalani observasi di Asrama Haji bukanlah pasien positif Covid-19 atau yang sakit. Tapi mereka adalah keluarga yang terdampak. Karena itu, ia menekankan kepada masyarakat maupun pegawai di Asrama haji agar tidak perlu khawatir.
“Jadi yang dikirim di sini bukan orang positif Covid-19 atau sakit, tapi orang yang diisolasi di sini adalah orang yang terdampak,” tandasnya.
Terkait pencatutan nama Asrama Haji Sukolilo sebagai klaster Covid-19, ia menegaskan bahwa hal itu tidak benar. Terbukti Pemkot Surabaya berkenan untuk menggunakan kamar di Asrama Haji Sukolilo sebagai ruang observasi dari keluarga pasien positif Covid-19.
"Saya sangat apresiasi dan berterima kasih kepada Bu Risma, karena berencana mau menggunakan Asrama Haji sebagai ruang observasi. Ini sebagai bukti bahwa Bu Risma percaya terhadap keamanan dan kebersihan Asrama Haji dari virus Covid-19," tegasnya. (ian/rev)