Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Lakukan Pendampingan dan Pemantauan Live Bird | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Lakukan Pendampingan dan Pemantauan Live Bird

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Zahrotul Maidah
Kamis, 14 Mei 2020 23:58 WIB

Kadisnak Jatim Drh. Wemmi Niamawati, M.M.A. didampingi Kepala Bidang saat melakukan pendampingan pemantauan penyerapan Live Bird di PT. Charoen Pokphand Indonesia.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur terus berupaya menyelamatkan peternak mandiri atau UMKM dari kerugian yang besar. Di antaranya, dengan melakukan pemantauan dan pendampingan.

Faktor yang mempengaruhi kerugian yakni karena rendahnya harga live bird, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan rendahnya penyerapan akan kebutuhan live bird di tingkat konsumen.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Drh. Wemmi Niamawati, M.M.A mengatakan, pemerintah menyelamatkan peternak agar dapat terus bertahan dengan cara menggandeng para Integrator (breeding dan pabrik pakan ternak, red) untuk dapat menyerap atau membeli hasil produksi yang ada di peternak dengan harga mendekati atau setara dengan HPP, sehingga peternak tetap semangat untuk melakukan usaha peternakannya.

"Kegiatan pembelian live bird oleh Integrator merupakan bentuk kepedulian sektor hulu industri perunggasan untuk membantu meringankan beban peternak mandiri atau UMKM, di mana Peternak tersebut merupakan mitra kerja dari integrator, karena seluruh Sapronak (DOC dan Pakan) berasal dari Integrator. Jika peternak tetap semangat melakukan usaha beternaknya, maka integrator juga akan tetap eksis," beber pejabat berhijab ini.

Adapun 11 Integrator atau perusahan yang bergerak dalam Industri perunggasan (ayam pedaging) di Jatim yaitu PT. Januputra Sejahtera, PT. Patriot Intan Abadi, PT. charoen Phokpand Indonesia, PT New Hope Farm Indonesia, PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Kerta Mulia Sejahtera, PT QL Agrofood, PT Deheus, PT Malindo Feedmill, PT. Sierad Produce, dan PT. SUJA.

"Mereka berupaya memberikan bantuan stimulus dengan cara membeli live bird di peternak mandiri atau UMKM. Sejak akhir April sampai tanggal 12 Mei 2020 telah menyerap atau membeli live bird di 32 peternak mandiri atau UMKM di 11 Kabupaten," ujar dia.

(Tabel Realisasi Penyerapan Livebird Peternak Mandiri oleh perusahaan)

Kabupaten tersebut, lanjutnya, meliputi Kabupaten Lamongan, Tulungagung, Kediri, Jember, Blitar, Jombang, Malang, Madiun, Nganjuk, Mojokerto, dan Magetan dengan penyerapan live bird sebanyak 131.831 ekor dengan bobot rata-rata 2 kg/ekor.

"Harga rata-rata Rp.15.500,- per kg atau dapat memberikan kontribusi senilai Rp. 4,08 miliar penyerapan live bird di peternak mandiri atau UMKM," kata dia.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Peternakan mengapresiasi terhadap kepedulian para Integrator yang ada di Jawa Timur.

"Mereka peduli dan mau menyerap hasil produksi peternakan rakyat atau UMKM tersebut dengan harga mendekati atau setara dengan HPP pada saat harga di peternak rendah," ujar dia.

Di Jawa Timur terdapat 10-15 persen broiler yang termasuk sebagai peternak mandiri/UMKM yang artinya secara permodalan maupun pemasaran dilakukan mandiri oleh peternak tersebut.

Selain itu, guna meningkatkan harga jual produk peternakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memfasilitasi penjualan produk peternakan (daging ayam, telur dan susu) melalui Lumbung Pangan Jawa Timur dan mendekatkan para peternak dengan startup-startup (tanihub, dll) untuk melakukan penjualan secara online.

"Dengan intervensi dari Pemerintah dan integrator, diharapkan harga jual di tingkat peternak bisa di atas HPP sehingga keberlanjutan usaha peternakan sebagai penyedia protein hawani dapat terjamin," pungkas dia. (mid/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video