Bupati Bangkalan Minta para Santri Dipastikan Sehat Sebelum Kembali ke Pondok
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Fauzi
Kamis, 04 Juni 2020 13:33 WIB
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Bangkalan Abdul Latif Imron memberikan perhatian serius terhadap rencana kembalinya para santri ke pondok pesantren, setelah libur 2 bulan akibat pandemik Covid-19.
Ia meminta pengasuh pondok pesantren memberlakukan protokol ketat serta memastikan kesehatan para santri yang akan kembali ke pondok pesantren. Hal ini disampaikan bupati saat melaksanakan rapat koordinasi dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kemenag, Kamis (4/6/2020). Rakor yang digelar di Pendopo Agung ini juga dihadiri para engasuh pondok pesantren.
BACA JUGA:
Seleksi Administrasi Lelang Sekda Bangkalan, Berikut Nama-Nama yang Lolos
Pj Bupati Bangkalan Serahkan Bantuan Modal Usaha untuk IKM dari DBHCHT 2024
DPC Iwapi Bangkalan Berharap Dukungan dari Pemerintah
Peringati 10 Muharram 1446 H, Pemkab Bangkalan Santuni Ratusan Anak Yatim dan Disabilitas
"Pengasuh pondok pesantren harus mengambil langkah-langkah bagi santri yang akan kembali, terutama santri dari luar Kota Bangkalan, harus dipastikan sehat. Selain itu, mereka harus membawa peralatan sendiri, seperti perlengkapan makan, tidur, dan sebagainya. Sementara di pondok sendiri, harus disediakan cuci tangan portabel, hand sanitizer, masker, serta vitamin C," ujar Abdul Latif.
Sementara Ketua PCNU Bangkalan KH. Makki Nasir menyarankan Kepala Dinas Kesehatan untuk memberikan sosialisasi tentang Covid-19 kepada para santri.
Terkait hal ini, Pengasuh Pondok Pesantren Syaikhona Kholil KH. Nasih Aschol juga meminta kepada Pemkab Bangkalan agar merumuskan kebijakan yang mengatur protokol kembalinya santri ke pondok pesantren. "Jangan sampai muncul klaster baru bagi pondok pesantren," katanya.
"Gugus Tugas Bangkalan harus dapat merumuskan kebijakan secara baik terkait kembalinya santri ke pondok pesantren. Artinya, penyebaran wabah ini harus betul-betul diminimalisir, mengingat tradisi kumpul-kumpul adalah tradisi santri. Sebab itu, santri penting mendapatkan perhatian dari Pemkab Bangkalan," ujarnya Kiai Nasih yang juga anggota DPRD Jatim itu. (uzi/rev)