Bentrok Warnai Demo Tambang Ilegal di Pendopo Pamekasan, 3 Mahasiswa Dilarikan ke Rumah Sakit
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yeyen
Kamis, 25 Juni 2020 14:29 WIB
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pamekasan menggelar aksi demo di depan kantor pemkab setempat, Kamis (25/06/20).
Mereka menuntut agar tambang galian C ilegal yang marak di Pamekasan segera ditutup, karena merusak lingkungan. Pasalnya, dengan kondisi tambang yang tak berizin, maka pemilik tidak mempunyai kewajiban untuk reklamasi lahan bekas tambang.
BACA JUGA:
Ormas Madas Luruk PT Budiono Kecam Penebangan Pohon Mangrove, Herman: Tanah itu Milik Kami
Jurnalis Pamekasan Gelar Aksi Tolak RUU Penyiaran di Depan DPRD Pamekasan
Tak Kunjung Perbaiki Travo yang Rusak, PLN Pamekasan Didemo Warga
Pupuk Subsidi Langka, PC PMII Pamekasan Geruduk Kantor Bupati
Lutfi, Ketua PC PMII Pamakeasan dalam orasinya meminta pemerintah berpihak kepada rakyat dan keberlangsungan lingkungan hidup, dengan menindak tegas tambang-tambang bodong itu.
"Kami beri waktu 7x24 jam untuk memenuhi tuntutan kami. Karena akibat tambang liar akan menjadi mimpi buruk bagi gererasi selanjutnya," katanya.
"Kami sudah sering melakukan upaya hearing, melayangkan bermacam protes kepada pemkab, agar 350 tambang ilegal di kabupaten Panekasan segera ditindak," tambah Lutfi.
Demo ini diwarnai kericuhan, karena mahasiswa kesal upayanya menemui Bupati Pamekasan Baddrut Tamam tak terwujud. Sejumlah para mahasiswa nekat melompat pagar taman aspirasi untuk menuju pendopo.
Simak berita selengkapnya ...