Curhat Pengusaha Cokelat Bubuk di Saat Pandemik Covid-19, Omzetnya Tinggal Rp 3 Juta per Bulan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Sabtu, 11 Juli 2020 22:07 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - M. Arif Akhbar, adalah pengusaha coklat bubuk kemasan dengan merek Chocolazo dari Banjaran, Kecamatan Kota, Kota Kediri. Awalnya ia tinggal di Jakarta. Karena mengurus kakeknya yang sakit, sekeluarga pindah ke Kota Kediri. Selama tinggal di Kediri mulai 2014, Arif berpikir untuk melakukan sesuatu yang tak jauh-jauh dari studinya, Teknologi Pangan IPB.
Sebelumnya pernah bekerja di perusahaan walet Bojonegoro dan perusahaan biskuit di Surabaya. Namun ia ingin mandiri dan menjadi pengusaha makanan yang sukses.
BACA JUGA:
Lewat FinFest 2024, OJK dan Pemkot Kediri Terus Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
Juli 2024, Sektor Jasa Keuangan di Wilker OJK Kediri Terjaga dan Stabil
Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat, OJK Kediri akan Gelar Financial Festival 2024
Pemkab Kediri Siapkan Rumah Kemasan untuk Pelaku UMKM
Ia gigih menawarkan bubuk cokelatnya, bahkan sistem pemasaran door to door pun ia jalani. Omzetnya pernah mencapai Rp 15 juta per bulan. Pemkot membantu fasilitasi sertifikat halal dan sertifikasi auditor untuk mendukung usaha kreatif para milenial.
“Ayah saya menyarankan untuk mengolah cokelat. Kebetulan ayah memang pernah ada di bidang “percokelatan”,” kata Arif. Tahun 2019 ia mulai merintis usahanya dengan mengolah cokelat. Arif spesialis cokelat houseblend customize.
Menurut Arif, ia mengambil bahan kakao dari Sulawesi, penghasil kakao ketiga terbesar di dunia. Kemudian ia serius menekuni bidang pengolahan cokelat ini. Akhirnya ia berhasil membuat 4 varian cokelat bubuk, yaitu dark brown, milk choco, origin, dan light choco.