Pelajar SD dan SMP di Surabaya Sudah Bisa Menikmati Pembelajaran Melalui Televisi
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Yudi Arianto
Selasa, 04 Agustus 2020 21:07 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemkot Surabaya menggandeng stasiun televisi swasta dalam menyediakan akses literasi pembelajaran melalui daring. Akses literasi melalui televisi lokal ini dapat dimanfaatkan secara gratis oleh pelajar jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Dinas Pendidikan (Dinkes) Kota Surabaya, Supomo mengatakan, meski di tengah pandemi Covid-19, Pemkot Surabaya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi anak-anak. Salah satunya, yakni melalui akses pembelajaran di televisi.
BACA JUGA:
Studium Generale Magister Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo: Bahas Media dan Budaya Digital
One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Kembangkan Dasina untuk Keamanan Laut Natuna, ITS Gandeng Universitas Telkom dan STTAL
"Walaupun di dalam suasana yang sangat terbatas, kualitas (pembelajaran) ini diperlukan agar anak-anak kita semakin pintar. Kerja sama bersama televisi itu adalah varian pilihan dengan harapan semua anak-anak Surabaya bisa belajar dengan mudah," kata Supomo, Selasa (4/8/2020).
Meski demikian, Dispendik Surabaya sebelumnya juga menyediakan akses literasi belajar bagi siswa jenjang SD dan SMP. Baik itu melalui online maupun offline dengan memberikan tugas setiap minggu kepada anak-anak. "Itu semua kita lakukan supaya kualitas pembelajarannya bagus. Mereka anak-anak tidak bosan. Dengan demikian pembelajaran ini berjalan dengan menarik," katanya.
Supomo menjelaskan bahwa para pengajar di program belajar melalui televisi tersebut, diisi oleh para guru berdasarkan mata pelajarannya. Pengajar itu berasal dari sekolah negeri maupun swasta di Surabaya. Bahkan, pihaknya juga telah mengatur jadwal mata pelajarannya sedemikian rupa. "Ada guru dari sekolah negeri, ada dari swasta, bergantian jadwalnya. Realisasinya baru mulai Senin (3/8/2020) kemarin," jelasnya.
Namun begitu, Supomo menyatakan, jika nantinya pandemi Covid-19 telah hilang dan sistem pembelajaran melalui televisi ini masih diminati anak-anak, tidak dimungkinkan akses belajar melalui layanan tersebut akan diteruskan.