Tinjau Uji Coba Belajar Tatap Muka di Nganjuk, Khofifah: Bertahap, Bertingkat dan Berlanjut
Editor: MMA
Senin, 24 Agustus 2020 16:49 WIB
NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali meninjau uji coba belajar tatap muka siswa dan guru. Kali ini, Senin (24/8/2020), gubernur energik itu meninjau tiga sekolah di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Sebelumnya, Gubernur Khofifah meninjau di Kota Probolinggo.
Tiga sekolah yang ditinjau Gubernur Khofifah yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB) Shanti Kosala Mastrip Nganjuk, SMKN 1 Tanjung Anom Nganjuk, dan SMAN 2 Nganjuk. Tiga sekolah tersebut membuka uji coba sekolah tatap muka dengan jumlah siswa terbatas sekitar 25 persen dari jumlah normal. Rencananya uji coba ini akan dilakukan mulai tanggal 18 sampai dengan 31 Agustus 2020.
BACA JUGA:
Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum
Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun
Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah
Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
Gubernur Khofifah ingin memastikan bahwa uji coba belajar tatap muka itu berjalan lancar dengan mengedepankan keamanan siswa dan protokol kesehatan. Seperti kita ketahui, Gubernur Khofifah mengambil kebijakan, uji coba belajar tatap muka diberlakukan di Jawa Timur sejak Selasa (18/8) lalu. Beberapa kabupaten telah menerapkan uji coba tersebut, salah satunya yaitu di Kabupaten Nganjuk.
Pada kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah didampingi oleh Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk, Forkopimda Nganjuk, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, dan beberapa jajaran Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.
Uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah pada jenjang SMA/SMK/SLB dilakukan secara terbatas dan hati-hati dengan menjadikan prinsip keselamatan jiwa dan raga seluruh guru, siswa, beserta keluarganya sebagai prinsip utama, melalui penerapan sepenuhnya protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
Berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Nganjuk, saat ini Nganjuk dalam posisi median rate of transmission yakni 0,86 yang artinya dibawah satu. Selain itu, Nganjuk telah melakukan stratifikasi resiko tiap desa yang berdasarkan 15 Indikator Epidemiologis dari Gugus Tugas COVID-19 pusat. Dari penilaian tersebut didapatkan terdapat 2 desa zona merah, 26 desa zona orange, 40 desa zona kuning dan 216 desa zona hijau. Penilaian ini turut serta menjadi pertimbangan untuk uji coba pembelajaran tatap muka.
Dalam penerapan uji coba pembelajaran tatap muka ini, setiap siswa yang datang diwajibkan untuk melewati check point. Di titik ini, siswa dicek suhu tubuhnya dan diminta cuci tangan dengan menggunakan sabun. Siswa yang suhu badannya lebih dari 37 derajat diminta untuk tidak masuk kelas dan kembali ke rumah.
Selain itu, setiap siswa juga wajib mengenakan masker dan faceshield selama mengikuti kegiatan belajar di kelas. Jarak bangku antar siswa di dalam kelas juga dipastikan aman dengan jarak minimal satu meter. Di setiap bangku siswa juga dipasangi pembatas plastik mika.
Siswa-siswi yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka harus mendapat ijin tertulis dari dari orang tua/wali siswa disertai dengan keterangan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan sehat.
Untuk memastikan kesehatan semua pihak, juga dilakukan Rapid Test kepada guru dan tenaga kependidikan sebelum pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas. Dan, bagi guru atau tenaga kependidikan yang hasilnya reaktif tidak diperkenankan hadir ke sekolah.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Provinisi Jatim, jumlah siswa uji coba di SLB Shanti Kosala Mastrip dilakukan pada 14 siswa dari total 60 siswa. Untuk SMKN 1 Tanjung Anom Nganjuk, siswa yang diuji coba sekitar 346 orang dari total 1.380 siswa. Sedangkan pada SMAN 2 Nganjuk, dari total 430 siswa yang diuji coba sebanyak 108 siswa.
Simak berita selengkapnya ...